SUARA PEMBARUAN DAILY

Kelas Literatur Filateli Mulai Banyak Diminati

JAKARTA - Kelas literatur filateli (philatelic literature) dalam suatu Pameran Nasional Filateli (Panfila), kini ternyata mulai diminati. Terbukti dari semakin banyaknya peserta kelas literatur filateli dalam Panfila ''Surabaya '99'' yang berlangsung di Surabaya 4-8 Maret lalu.

Dalam rubrik ini disebutkan mengenai hasil dalam kelas literatur pada ''Surabaya '99''. Seperti di kelas benda pos bercetakan prangko (Postal Stationery) dan filateli modern (Mophila Salon) oleh dewan juri, sebagaimana tercantum dalam buku hasil penjurian ''Surabaya '99'', dinyatakan tidak ada literatur filateli yang memenuhi kriteria sebagai koleksi terbaik.

Walaupun dalam buku yang sama di halaman lain, justru tercantum koleksi literatur filateli ''Ecophila, Filatelis Peduli Lingkungan Hidup'' dari Divisi Filateli (Jawa Barat), dituliskan keterangan ''koleksi literatur filateli terbaik''. Uniknya, koleksi itu tidak ada di daftar dalam buku katalog pameran (Pembaruan, 14/3).

Selain koleksi dari Divisi Filateli yang meraih perak, literatur filateli lain yang memperoleh medali pada Panfila tersebut adalah ''Kenang-kenangan Pacific '97'' (Berthold DH Sinaulan, DKI Jakarta) yang memperoleh perunggu sepuh perak (silver bronze).

Kemudian yang meraih perunggu masing-masing, ''Kliping Filateli Buku I'' (RA Vita TRR Priyambada, Jawa Timur), ''AHLI/Aku Hobby Filateli'' (PPRM, Jawa Timur), ''Eboni, Kontribusi Bagi Dunia Filateli'' (Perkumpulan Kolektor Eboni, Jawa Timur), ''Kliping Filateli'' (Surya Dinata, Sumatra Utara), ''Filateli: Pseudo-interdicipline Hibrid'' (Teguh Chendawan, Jawa Barat) dan ''Predator Filatelis Club'' (Predator Filatelis Club, Sumatra Selatan).

Kliping Filateli

Sebagian besar dari literatur-literatur filateli yang tampil, masih berupa kliping filateli maupun buletin-buletin filateli. Buku filateli yang berisi penelitian mengenai satu atau lebih benda filateli, belum banyak dijumpai di Indonesia. Padahal, penelitian semacam itu yang dibukukan berpeluang meraih medali cukup tinggi.

Orang (asal) Indonesia yang sering melakukan penelitian mengenai benda filateli dan menuliskan hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah populer, antara lain Mardjohan Hardjasudarma. Pengajar pada salah satu universitas negeri di Amerika Serikat ini, bahkan pernah meraih penghargaan bergengsi lewat karya ilmiahnya di Amerika Serikat dan termasuk paling maju literatur filatelinya. Selain negara itu, Inggris, Jerman Barat, Spanyol, Italia, Belanda, dan beberapa negara Eropa lainnya, juga maju dalam pengembangan literatur filateli.

Di Indonesia, literatur filateli memang masih harus dikembangkan lagi. Pertumbuhan penulis-penulis filateli berusia muda dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Sumatra Selatan misalnya, memberikan harapan baik. Tidak heran bila seorang filatelis di Jakarta pernah menyampaikan usulan agar bisa diadakan semacam lokakarya dan pelatihan bagi penulis-penulis filateli.

Dalam Panfila atau pertemuan filateli nasional, seperti Rapat Tahunan Nasional Perkumpulan Filatelis Indonesia biasanya diisi pula dengan sejumlah seminar filateli. Paling umum adalah seminar mengenai kelas filateli tradisional dan filateli tematis. Kini perlu diadakan seminar mengenai literatur filateli. Bahkan, bila memungkinkan dalam bentuk pelatihan selama 2-3 hari, termasuk cara-cara penyusunan tulisan ilmiah populer maupun bentuk-bentuk tulisan jurnalistik.

Bila pembinaan literatur filateli digiatkan mulai saat ini, bukan tidak mungkin dalam Pameran Filateli Sedunia ''Indonesia 2000'', akan ada literatur filateli dari peserta Indonesia yang meraih medali cukup tinggi. (B-8)