LITERATUR

Pedoman untuk Ekshibit Literatur dalam Pameran-Pameran FIP Khusus untuk Remaja ini hendaknya jangan sampai disamakan dengan Pedoman Komisi FIP untuk Literatur Filateli. Penilaian ekshibit pada Pameran-Pameran FIP Khusus untuk Remaja, walaupun disusun dengan bahan yang sama untuk GREX dan SREV dari Komisi Literatur Filateli, namun mempunyai dasar filosofi yang sangat berbeda dan tidak dapat digunakan untuk menilai kompetisi Kelas Literatur FIP. Penghargaan yang diberikan terhadap Kelas Literatur pada Pameran FIP Khusus untuk Remaja, tidak dapat disamakan dengan bidang-bidang lainnya.

Ekshibit yang diikutsertakan pada Kelas Literatur pada Pameran-Pameran FIP Khusus untuk Remaja, diterima hanya untuk penilaian ("appraisal") saja. Materi dinilai sebagai berikut :

Para peserta akan mendapatkan Piagam Tanda Ikutserta yang diisi sesuai dengan kebutuhan, namun tidak disediakan medali karena tidak ada penilaian secara terinci. Anggota Tim Penilaian dipilih berdasarkan kualifikasi sebagai berikut :

  1. Juri yang ditunjuk oleh FIP pada Kelas Remaja;
  2. Mempunyai pengalaman pada aspek pendidikan Filateli Remaja; dan
  3. Telah membantu pengembangan filateli remaja melalui karya-karya literatur, sebagaimana ditentukan pada Pedoman ini.

Kelas Pameran Khusus Filateli Remaja hanya menerima materi yang diciptakan untuk memberikan manfaat serta pengembangan Filateli Remaja.

Materi tersebut terbagi atas :

  1. BUKU PEGANGAN DAN STUDI-STUDI KHUSUS
    1. Materi Pendidikan
    2. Buku-buku petunjuk yang sesuai dengan filateli remaja
    3. Selebaran-selebaran yang sesuai dengan filateli remaja
    4. Laporan-laporan tentang filateli remaja
    5. Artikel-artikel khusus tentang riset filateli remaja
    6. Kepustakaan (bibliografi) yang berkaitan dengan karya tulis untuk kepentingan serta pengembangan filateli remaja

    7. * Banyak kosakata pada pedoman ini, yang dipinjam dari kosakata Komisi Literatur Filateli. Walaupun demikian hal itu jangan sampai disamakan dengan pikiran dan maksud yang terkandung pada Komisi Literatur Filateli.

    8. Naskah-naskah tentang filateli remaja yang pernah disajikan
    9. Semua karya-karya khusus, program "slide", video dan sebagainya yang berkaitan dengan atau untuk kepentingan filateli remaja.
  2. TERBITAN FILATELI BERKALA
  3. Jurnal filateli dan surat kabar, selebaran untuk masyarakat dan organisasi tertentu, buku tahunan dan semua penerbitan-penerbitan yang diperuntukkan khusus filateli remaja.

  4. ARTIKEL-ARTIKEL
  5. Artikel-artikel, baik tunggal maupun berseri, tentang filateli remaja dalam bentuk publikasi filateli, pendidikan maupun publikasi umum.

  6. PERMAINAN-PERMAINAN
    1. Teka-teki filateli, baik dikerjakan dengan tangan maupun komputer, teka-teki silang, teka-teki jig-saw dan sebagainya.
    2. Semua materi yang didesain guna merangsang pengetahuan filateli.

    Album, baik sekali terbit maupun serial, semua jenis katalog dan materi komersial yang diperuntukkan bagi filatelis dewasa tidak dibenarkan untuk dimasukkan.

  7. PENILAIAN

Penilaian didasarkan atas kriteria sebagai berikut :

  1. Arti penting subjek sebagai sarana pendidikan untuk pelaksana remaja dan para kolektor muda.
  2. Pengolahan subjek :
    1. perimbangan antara penggunaan bahasa/istilah filateli dan bahasa biasa.
    2. gaya dan bahasa yang jelas.
    3. penggunaan alat bantu misalnya ilustrasi dan/atau denah-denah.
  1. Orisinalitas dan temuan-temuan baru di bidang pengolahan subjek.
  2. Aspek-aspek teknik penyajian :
    1. Penerbitan yang dikemas dengan selera yang baik.
    2. Petunjuk-petunjuk yang mudah diikuti.
    3. Ilustrasi yang jelas dan mudah dipahami.
    4. Denah yang mudah dipahami.

Dalam kategori ini penilaian tidak didasarkan atas system angka.

Pendekatan yang dilakukan oleh anggota Dewan Juri dapat dijelaskan dengan beberapa contoh. Contoh-contoh berikut ini merupakan bahan yang telah didiskusikan tetapi tidak dinilai dan tidak ada kepastian bahwa hasil penilaian akhir benar-benar seperti yang dikutip di sini.

Contoh 1 :

Briefmarkensammeln・in Lehrreiches Hobby (Mengumpulkan Prangko ・Suatu Hobi yang Sangat Mendidik); karya Joseph Wolff; oleh F馘駻ation des Soci騁駸 Philateliques du Grand-Duch・de Luxembourg; edisi ke-4; 1992.

Kekurangan yang dirasa pada buku ini adalah tidak adanya petunjuk (index) dan daftar istilah (glossary). Bila dua hal itu dipenuhi maka buku tersebut tentu menjadi salah satu buku yang terbaik di kelasnya. Edisi I, telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan Prancis oleh Perusahaan Pos Kanada untuk Program Pendidikan Remaja Perkumpulan Filateli Kerajaan Kanada.

Buku ini diusulkan untuk memperoleh pernyataan : Dianjurkan untuk Remaja.

Contoh 2 :

Youth Stamp Club Leaders Resource Kit
(Sarana Utama untuk Para Pemimpin Klub Filateli Remaja); oleh Rob Hunt dan Tom Lee; diterbitkan oleh Dewan Filateli Remaja Selandia Baru; 1993.

Buku ini diusulkan untuk dinyatakan sebagai : "Dianjurkan untuk Remaja" dan mungkin akan diusulkan untuk mendapat penghargaan khusus.

Contoh 3:

Jogo Da Memoria Filatelica; diterbitkan oleh Correios-Brasil Filatelia; Brazil; 1993; ditulis dalam bahasa Portugis.

Buku ini diusulkan untuk dinyatakan sebagai : "Dapat Diterima oleh Remaja".

Contoh 4 :

Iniciacion A La Filatelia; Comision de Juvented, Federacion Espanola de Sociedades Filatelicas; Rekaman video yang dibuat bersama-sama dengan Correos y Telegrafos, Junta de Castilla y Leon dan badan-badan lain; Burgos; Spanyol 1992; dengan narasi dalam bahasa Spanyol.

Seharusnya disediakan buku panduan sehingga pemirsa akan sangat terbantu, walaupun akan diperlukan biaya untuk pencetakan massal. Video tersebut merupakan bahan peraga tambahan untuk penyajian di depan kelas oleh para sukarelawan, namun tidak akan mungkin menggantikan seorang penyaji. Video tersebut dapat dimanfaatkan pula oleh remaja yang bukan filatelis.

Video tersebut diusulkan untuk dinyatakan sebagai : "Dapat Diterima oleh Remaja".

Catatan :

Penulis bahan Seminar ini telah khilaf tidak memberi kesempatan kepada peserta seminar untuk mengenal tujuan Komisi. Untuk itu telah disediakan dua lampiran : Lembar Penilaian Remaja "LIT" dan tiga halaman bahan Seminar serta Lembar Penilaian oleh Mr. Kenneth Rowe dari Komisi FIP untuk Literatur.

PENILAIAN LITERATUR FILATELI :

CATATAN UNTUK SUATU SEMINAR FIP

oleh : Ken Rowe

Sebelum memasuki pembahasan tentang kriteria penilaian, saya ingin mengemukakan pendapat yang tercermin juga pada kegiatan utama FIP ・yaitu alasan utama untuk menyajikan kelas literatur pada pameran tingkat dunia ・atau penyebarluasan pengetahuan filateli dengan memberikan kesempatan kepada publik untuk membuktikan bahwa literatur dapat membantu untuk mempelajari, mengoleksi dan menghargai filateli.

Dari sudut pandang tersebut, nyatalah bahwa bahan publikasi yang seluas-luasnya yang disajikan di ruang baca di suatu ruang filateli, bahkan catatan harian (jurnal) atau penerbitan yang dihasilkan oleh suatu kelompok belajar dengan peringkat perolehan medali perunggu atau perak-perunggu, merupakan bahan yang dicari oleh para kolektor.

Pada saat yang sama, peserta pameran dan masyarakat kolektor filateli sangat menaruh perhatian pada penilaian kompetitif ・sehingga oleh karena itu kita membutuhkan suatu metodologi penilaian untuk karya-karya literatur yang dapat disamakan atau diperbandingkan.

Banyak bahan seminar yang disampaikan rekan-rekan saya tentang penilaian filateli tradisional, tematik, sejarah pos, aerofilateli dan penilaian kelas lain dapat menerapkannya pada kelas literatur.

Pada dasarnya, penilaian ekshibit literature ditentukan oleh suatu pertanyaan umum : apa sumbangan literatur terhadap filateli? Dengan istilah lain : apa yang harus dikatakan oleh ekshibitor, apa polanya dan bagaimana ia mengembangkan pola tersebut dan sebaik apa ia berkomunikasi?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dengan cara yang tidak bersifat global ataupun subjektif, kami telah memberlakukan kriteria penilaian dari Peraturan Umum FIP, yaitu :

  1. Pengolahan Isi (40% dari seluruh bobot).
  2. Orisionalitas, Arti Penting dan Kedalaman Riset (40%).
  3. Hal-hal yang bersifat teknis (15%).
  4. Penyajian (5%).

Yang terpenting bagi penilaian kita adalah nomor 1 dan 2 yang meliputi dari 80% dari seluruh bobot penilaian.

Untuk literatur, hendaknya penilaian dimulai dengan kriteria nomor 2, yaitu Orisinalitas, Arti Penting dan Kedalaman Riset.

Tentang apakah karya literatur tersebut? Seberapa penting karya tersebut dipandang dari subjeknya? Apakah isinya penting untuk masyarakat luas atau masyarakat terbatas? (Disini kita harus waspada ・sebagaimana halnya dengan penilaian untuk kelas-kelas lain. Suatu studi yang menyeluruh dan terinci tentang suatu subjek yang kecil, mempunyai arti lebih penting daripada suatu tinjauan selayang pandang atas suatu lingkup kajian yang luas. Sebuah buku panduan tentang Small Queens of Canada, misalnya, dapat diharapkan sanggup menyajikan sesuatu yang lebih lengkap dibandingkan dengan Katalog Prangko Kanada yang disederhanakan). Berapa banyak informasi baru yang disajikan? Sumbangan apa saja yang dapat diberikan kepada badan pengetahuan yang telah ada? Apakah hanya berupa ringkasan dari badan-badan yang telah ada? Apakah karya tersebut mengungkapkan fakta-fakta yang belum pernah diterbitkan, menyajikan informasi pada sudut pandangan baru, atau mengumpulkan data dari sumber-sumber yang tersebar menjadi suatu karya rujukan yang bermanfaat? Kita tidak mengharapkan seorang penulis untuk menemukan fakta-fakta baru, kita mencari suatu yang berbeda dari karya-karya yang telah ada sebelumnya.

Dari pembahasan ini, jelaslah bahwa aspek penilaian itu merupakan suatu yang dapat dibandingkan. Karya tersebut harus mempunyai kaitan dengan apa yang telah ada. Tolok ukur yang kita gunakan ialah seberapa jauh karya yang dinilai itu melampaui karya-karya yang telah ada.

Kriteria kedua adalah pengolahan. Seberapa jauh kemampuan penulis untuk menangani subjek, fakta dan simpulan yang tersaji dalam karyanya ? Apakah pasal-pasal dibagi dengan tepat ? Apakah penulis menyajikan pokok bahasannya dengan logis dan meyakinkan ? Apakah penulisannya jelas dan mudah dipahami ? (sebagaimana kita ketahui, ada sementara penulis yang menyajikan pokok bahasan yang penting dengan cara yang rumit dan membingungkan sehingga tidak seorang pun dapat memahaminya). Apakah karya tersebut dapat menimbulkan ketertarikan terhadap filateli ? (sangat saya sayangkan ada penerbitan filateli yang digunakan sebagai senjata pribadi untuk menyerang pihak-pihak lain atau sekelompok orang yang menurut pendapat saya bertentangan dengan filosofi dasar filateli). Kriteria sebelumnya bertentangan dengan peserta (exhibitor) sebagai seorang filatelis ; kriteria ini menyangkut dirinya sebagai penulis karya tersebut.

Kriteria "Hal-hal yang bersifat tertentu" menyangkut teknik penulisan. Walaupun bobotnya hanya 15% dan tidak terlalu menentukan untuk publikasi, namun kriteria ini tetap penting. Apakah karya tersebut menuliskan data penerbitan (nama penerbit, di mana dan kapan diterbitkan). Apakah penulis menuliskan sumber-sumbernya, baik dalam naskah atau dalam Daftar Kepustakaannya ・yang memungkinkan pembaca untuk menelusuri rujukan guna memperdalam studinya ? Apakah halaman-halamannya bernomor ? Walaupun tidak semua karya tulis harus dilengkapi indeks dan peta, namun apakah karya-karya yang seharusnya dilengkapi dengan indeks dan peta telah dilengkapi dengan kedua hal tersebut ? Bila dilengkapi, apakah kedua hal tersebut dikerjakan dengan baik ?

Kriteria terakhir yaitu "Penyajian" yang meliputi 5% bobot penilaian. Hal ini menyangkut aspek-aspek penilaian yang berdampak terhadap kemampuan pembaca untuk menggunakan karya tersebut. Ini bukan berarti bahwa karya literature harus terbungkus kulit asli dan diterbitkan dengan edisi "deluxe" (sangat mewah).

Juga tidak harus sedemikian kuat sehingga tidak berantakan sesudah dibaca dua kali. Bila dilengkapi gambar, gambar-gambar tersebut harus jelas dan terletak di dekat teks yang membicarakan gambar tersebut. Apakah relatif tidak mengalami salah cetak ? Huruf apapun yang digunakan harus jelas dan mudah dibaca. Riset yang terbaik di dunia sekalipun tidak ada gunanya jika tidak dapat dibaca.

Sekarang, saya sarankan untuk meninjau kembali keempat kriteria tersebut dengan menggunakan kata kunci sebagai berikut :

"Pengolahan" dapat disebut "Penulisan";

"Arti Penting" dapat disebut "Filateli";

"Hal-hal yang Bersifat Teknis" dapat disebut "Penyuntingan";

"Penyajian" dapat disebut "Penerbitan";

Jelaslah bahwa seharusnya setiap orang dapat mengkritik secara objektif karya yang dimasukkan dalam kelas literatur ・dan saya sarankan agar pendekatan yang sama dapat diterapkan pula pada kelas-kelas filateli yang lain.

LEMBAR CATATAN JURI

( Judge痴 Critique Sheet)

Nama Ekshibitor :

Nomor Entri :

 

Judul Entri :

Nama Penulis :

Kelas (Sesuai dengan Penjurian) :

Komentar Juri :

  1. Pengolahan/Penulisan :
  • Orisinalitas, Arti Penting, Kedalaman Riset (Dipandang dari aspek filateli) :
  • Teknis (Aspek Editorial) :
  • Penyajian (Aspek Penerbitan) :

Ringkasan secara umum :

 

 

 

 

 

Juri :

Calon Juri :

 

MAKSIMAFILI

ISI :

Pengantar MX - 1

Komponen Ekshibit Maksimafili MX - 1

Elemen Materi Maksimafili MX - 1

Ketentuan Penjurian Ekshibit Maksimafili MX ・3

 

Kartu maksimum, sesuai dengan definisi yang diterima oleh FIP tahun 1978, ialah benda filateli yang mempunyai tiga kriteria pokok yaitu prangko, kartupos dan teraan cap yang subjek (berupa gambar), tempat dan waktunya bersesuaian satu dengan lainnya. Semua kriteria tersebut terdapat dalam sisi belakang (bagian yang bergambar) dari kartupos, sedangkan sisi lainnya merupakan bidang alamat.

Benda-benda kenangan filateli yang memenuhi beberapa kriteria tersebut di atas, terletak pada posisi yang baik namun tidak sesuai dengan definisi FIP, tidak dapat dikelompokkan sebagai kartu maksimum.

 

  1. EKSHIBIT MAKSIMAFILI DAPAT DIKELOMPOKKAN SEBAGAI BERIKUT :
    1. Koleksi-koleksi dari suatu negara atau sekelompok negara (dapat disamakan dengan filateli Tradisional dan Sejarah Pos) :
      1. Koleksi-koleksi ini terdiri atas kartu-kartu maksimum dari suatu negara atau sekelompok negara yang memiliki persamaan geografi, sejarah dan budaya.
      2. Tidak perlu disusun secara kronologis.

    2. Ekshibit Tematik meliputi materi yang mempunyai satu tema atau topik khusus dan tidak disusun secara kronologis. Kartu maksimum dapat dimasukkan pada ekshibit tematik :
      1. Untuk mengembangkan subjek (tema/topik) yang dipilih.
      2. Untuk menekankan aspek yang tidak terlihat secara jelas pada prangkonya sendiri.
      3. Dengan cara menyajikan cap-cap khusus.

      Peraturan tentang Maksimafili untuk ekshibit semacam ini hendaknya diterapkan bersama-sama dengan peraturan tentang ekshibit tematik.

    3. Studi-studi khusus dilakukan berdasarkan unsur-unsur khusus kartu maksimum, berbagai kriteria yang sesuai atau kedua cara tersebut diterapkan bersama-sama. Periode-periode yang dirancang secara kronologis dapat ditampilkan sebagai subjek studi tertentu.

     

  2. UNSUR-UNSUR EKSHIBIT PADA MAKSIMAFILI
  3. Anggaran Dasar Internasional untuk Maksimafili disetujui tahun 1974. Beberapa hal dari anggaran dasar tersebut telah diterima oleh FIP yaitu :

    1. Pada sisi yang bergambar hanya dapat ditempeli satu prangko tunggal saja.
    2. Kartu maksimum yang dibuat sebelum tahun 1974 dapat ditempeli prangko lebih dari satu, asalkan setidak-tidaknya satu diantara prangko-prangko tersebut sesuai dengan tema kartu posnya.
    3. Penggunaan label-label bergambar yang didapat dari mesin penjaja prangko (Postal Vending Machine) pada sisi yang bergambar dapat diterima.

Peraturan Khusus untuk Penilaian Ekshibit-ekshibit Maksimafili telah disetujui pada Kongres FIP ke-6 di Granada. Peraturan ini mencakup penjelasan tentang unsur-unsur materi maksimafili sebagai berikut :

  1. Prangko yang tertempel harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
      1. Dalam kondisi sempurna.
      2. Berlaku untuk pengeposan (tidak dinyatakan tidak berlaku).
      3. Materi berikut ini tidak boleh digunakan : prangko pungut; prangko yang telah dicap terlebih dahulu; meterai temple; prangko resmi kecuali bila dijual secara umum kepada publik; prangko yang bertentangan dengan kode etik UPU (Uni Pos Sedunia).

    2. Kartupos yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

    1. Harus memenuhi syarat konvensi UPU yaitu minimum berukuran 90 mm x 140 mm, maksimum 105 mm x 148 mm.
    2. Paling sedikit 75% luas bagian belakang kartupos harus digunakan untuk potret atau gambar.
    3. Ilustrasinya harus sesuai dengan subjek/ tema prangko (atau salah satu dari pangko-prangko khusus untuk kartu maksimum yang diterbitkan sebelum tahun 1974).
    4. Kartupos yang memuat gambar reproduksi prangko tidak dapat diterima.
    5. Lebih disukai jika kartuposnya telah terbit terlebih dahulu daripada prangkonya.
    6. Kartupos-kartupos yang dicetak khusus untuk mereproduksi dokumen yang telah ada dapat diterima, namun harus mengingat pada ketentuan (e) di atas.
    7. Gambar temple, guntingan, foto yang diambil pribadi dan gambar/lukisan yang dipakai sebagai pengganti kartupos bergambar, tidak dapat diterima sebagai kartu maksimum.

     

    3. Teraan cap harus memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Mencantumkan nama Kantor Pos dan tanggal pengecapan.
  2. Teraan cap tanggal atau cappos khusus harus :
  1. Dapat dibaca dengan jelas.
  2. Menyatukan prangko dengan kartupos secara penuh.
  1. Desain gambar (ilustrasi) dan nama Kantor Pos pada cap tanggal harus mempunyai kaitan erat dan langsung dengan tema prangko dan ilustrasi kartuposnya.
  2. Pengecapan harus dilakukan pada saat prangko tersebut masih dalam masa laku.
  3. Pengecapan harus sedekat mungkin dengan tanggal penerbitan prangkonya.

Koleksi Maksimafili pada Kelas Remaja harus dinilai berdasarkan peraturan untuk Ekshibit Tradisional atau Tematik, tergantung pada subjeknya. Perlu diingat bahwa beberapa hal merupakan cirri khas untuk bidang maksimafili sehingga memerlukan penanganan secara khusus pula.

 

PERATURAN PENILAIAN UNTUK EKSHIBIT MAKSIMAFILI

    1. Pengetahuan filateli diungkapkan melalui uraian, misalnya tentang maksud yang terkandung pada tanggal penerbitan, jenis materi, teraan cap, keanekaragaman (variaty).
    2. Pengertian tentang teraan cap dibuktikan dengan memamerkan tipe-tipe alat yang digunakan; periode penggunaannya; tempat dimana pengecapan dilakukan; alasan pembuatan cap tersebut.
    3. Pengetahuan tentang kartupos bergambar diungkapkan dengan adanya persesuaian antara ilustrasi dengan subjek prangko yang dipakai, demikian pula mutu serta kelangsungan kartupos yang digunakan.
    4. Riset Maksimafili diungkapkan melalui studi tentang persesuaian antara subjek, tempat dan tanggal.
    5. Teraan cap hari terbit pertama hanya mempunyai arti penting bila teraan tersebut mempunyai persesuaian dengan ketiga komponen dasar Maksimafili.
    6. Hanya lokasi yang sesungguhnya dari suatu monumen, pemandangan atau tempat terjadinya peristiwa dapat digunakan sebagai salah satu unsur kriteria dasar.
    7. Teraan cap pos untuk memperingati tokoh terkenal dari suatu negara hendaknya diterakan di tempat kelahiran atau kematian, tempat tinggal atau aktivitas tokoh tersebut.
    8. Prangko-prangko yang memuat gambar tokoh-tokoh terkenal dan prangko-prangko tentang ruang angkasa dapat dicap di negeri asal, dengan syarat adanya jaminan tentang penerbitan prangko tersebut.
    9. Peringatan kejadian-kejadian penting harus memuat teraan cap yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
    10. Prangko yang menampilkan gambar pesawat terbang, kereta api atau kapal harus dikaitkan dengan Bandar udara, stasiun kereta api, pelabuhan atau kantorpos yang ada hubungannya dengan subjek yang tergambar di prangko.
    11. Peristiwa olah raga harus dicap di tempat berlangsungnya kegiatan tersebut.
    12. Untuk kartu maksimum yang menampilkan barang seni semacam lukisan-lukisan, patung-patung, mosaik, barang-barang email, kaca timah berwarna, lukisan dinding (frescoes), permadani serta benda-benda koleksi museum dan koleksi seni hendaknya diingat hal-hal sebagai berikut :
      1. Teraan cap dapat dilakukan di tempat benda-benda seni tersebut dipamerkan atau disimpan, atau tempat pembuatannya.
      2. Mengingat sifat seni yang universal, teraan cap dari negara yang menerbitkan prangko dapat diterima.
      3. Teraan cap dari negara yang menjadi tuan rumah tempat benda-benda seni itu digelar mempunyai nilai lebih tinggi dari cap yang manapun juga.
    13. Teraan cap kantor-kantor pos dari suatu negara yang terletak di bawah hukum negara lain (misalnya tempat-tempat penyelenggaraan pameran internasional) dapat diterima dengan mengingat pada peraturan-peraturan yang berlaku untuk Maksimafili.
    14. Pemandangan, peristiwa-peristiwa penting, monumen-monumen dan sebagainya dari suatu negara tidak dapat diterima sebagai Kartu Maksimum di negara lain, kecuali dalam bentuk karya seni, misalnya lukisan.
    15. Kelangkaan (rarity) dapat ditampilkan melalui kelangkaan dari tiga kriteria dasar : prangko, kartupos atau teraan cap.

 

MOFILA

ISI :

 

Penjelasan ・・・・・・・・・・・・・・・. MP-1

 

 

MOFILA SALON

Mofila tidak diwakili oleh suatu Komisi FIP. Kehadirannya pada pameran-pameran didorong oleh Kelas Eksperimental yang diatur pada peraturan-peraturan FIP.

Tujuan penyelenggaraan Mofila Salon ialah untuk menggalakkan hobi mengumpulkan prangko dan memperkenalkan penerbitan dan dokumentasi benda filateli modern kepada masyarakat umum. Gagasan ini timbul mengingat bahwa prangko dapat menunjukkan budaya, sejarah serta semangat abad/zaman yang benar-benar kita alami. Pertimbangkan utama untuk mengadakan Mofila ialah kenyataan bahwa pada umumnya materi yang dibutuhkan mudah didapat dan harganyapun layak.

Materi untuk Mofila Salon dibatasi pada benda filateli yang diterbitkan 15 tahun sebelum pameran diselenggarakan. Dengan demikian materi Mofila untuk Pameran Filateli tahun 2000 ialah benda filateli yang diterbitkan mulai tahun 1986.

Ekshibit tidak dibatasi pada kelas, kelompok atau peringkat. Cara menyajikan materi diserahkan kepada selera peserta dan tidak dibatasi oleh konvensi filateli pada umumnya. Ekshibit Mofila harus mempunyai hubungan langsung dengan subjek atau tema yang dipilih. Ekshibit bisa dikembangkan secara kronologis (dapat disamakan dengan "Sejarah Pos" modern), secara tematik, atau dengan cara lain sesuai dengan selera peserta. Peserta Mofila salon dapat juga menyertakan studi tentang prangko atau satu seri prangko (sesuai dengan filateli tradisional) dalam hal apapun juga halaman pengantar tetap merupakan keharusan.

Kepada penyelenggara pameran disarankan agar penilaian Mofila Salon diserahkan kepada pilihan penonton (publik), bukan oleh juri yang ditunjuk. Sudah barang tentu komentar dari anggota Dewan Juri yang terlatih sangat dihargai.

Pada Kelas Remaja, ekshibit Mofila Salon sering menampilkan koleksi tingkap pamer tunggal yang pada pameran umum tidak diizinkan. Ini merupakan langkah besar untuk menggalakkan filateli dan memberi semangat kepada pemula.

 

SEJARAH POS

ISI :

Pengantar PH - 1

Komponen Ekshibit Sejarah Pos PH ・2

Syarat-syarat untuk Kelompok Umur A, B, dan C

Pengolahan PH - 4

Pengetahuan PH - 5

Materi PH - 5

Penyajian PH ・5

Syarat-syarat untuk kelompok umur D

Pengantar PH - 6

Pengolahan PH - 6

Pengetahuan PH - 7

Materi PH - 7

Penyajian PH - 7

 

NB : Untuk penyajian visual :

Halaman 4 sampai dengan 7 secara keseluruhan diuraikan pada Tabel 1

 

SEJARAH POS

Agaknya Sejarah Pos dimulai ketika seseorang menemukan ilustrasi gambar (cache) yang terdapat pada surat kuno yang berhasil diselamatkan. Namun tidak diketahui secara pasti kapan dan dimana hal itu terjadi, serta dokumen pos apa yang berhasil diselamatkan itu. Tidak perlu diragukan lagi bahwa orang yang telah menyelamatkan surat-surat ini tidak menyadari bahwa tindakannya itu sangat besar manfaatnya bagi generasi penerus yang mempelajari komunikasi postal.

Lalu lintas surat bukanlah suatu hal yang aneh bagi dunia modern. Dalam kitab Injil serta berdasarkan peninggalan-peninggalan dunia masa lalu dapat dipastikan bahwa di Cina dan Persia paling tidak pada abad ke-15 SM telah terdapat pelayanan pos.

Tempat-tempat pemberhentian pos telah didirikan di Cina pada masa Dinasti Chou abad ke-11 SM. Ahli sejarah Yunani Herodotus secara rinci menggambarkan sistem komunikasi yang berkembang dengan baik pada abad ke-5 SM di Persia. Pada jilid V bukunya yang berjudul "Perang Persia", Herodotus menyatakan kekagumannya pada pelayanan pengantar pos Persia : "Badai salju, hujan, panas ataupun kegelapan malam tidak pernah menghalangi para pengantar pos untuk melaksanakan tugasnya mengantarkan surat pada rute yang telah ditentukan".

Dalam hal filateli pemerhati sejarah pos akan mempelajari perjalanan sepucuk surat dari saat diposkan hingga sampai ke tempat tujuan. Dalam kenyataannya, sepucuk surat, pada periode apapun juga, ialah dokumen yang menunjukkan pelayanan pos atau dokumen sejarah pos.

Pasal 2 SREV untuk Ekshibit Sejarah Pos pada Pameran FIP secara rinci menyatakan bahwa ekshibitor Sejarah Pos hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Ekshibit Sejarah Pos ialah dokumen atau kiriman-kiriman "yang dikirimkan melalui pelayanan pos, apakah dinas Pos resmi, lokal ataupun swasta".
  2. Ekshibit menunjukkan "rute, biaya pengiriman atau petunjuk-petunjuk di atas sampul dan/atau klasifikasi dan studi teraan cap pos di atas amplop atau prangko-prangko yang digunakan pelayanan dan lembaga-lembaga pos".
  3. Teraan cap atau petunjuk pembatalan pada benda-benda/kiriman pos".

 

KOMPONEN EKSHIBIT SEJARAH POS

Berdasarkan Pasal 3 SREV untuk Ekshibit Sejarah Pos, aspek sejarah pos meliputi hal-hal sebagai berikut :

  1. Pelayanan pos yang bertalian dengan benda yang belum berperekat (Pre-adhesive postal service).
  2. Perkembangan pelayanan pos nasional dan internasional.
  3. Tarif Pos.
  4. Rute dan Angkutan Pos
  5. Cap Pos ("marcophilately").
  6. Pos Militer : pos medan pertempuran (field post), pos pendudukan (siege mail), pos tahanan perang dan pos kamp konsentrasi (Prisoner of War / POW and concentration mails).
  7. Pos Maritim
  8. Pos yang berkaitan dengan terjadinya musibah (disaster mail).
  9. Pos yang disucihamakan (disinfected mail).
  10. Pos Kereta Api.
  11. Pos yang terkena sensor.
  12. Prangko Pungut / Porto Denda.
  13. Otomatisasi Pos.
  14. Cap-cap / petunjuk penerusan.

Perlu dijelaskan bahwa dalam banyak hal aspek-aspek tersebut di atas dapat dirinci sehingga hal-hal berikut ini perlu diperhatikan.

  1. Operasi Pelayanan Pos
    1. Materi tanpa prangko (era sebelum filateli / pre-philatelic).
    2. Periode Prangko (berbeda menurut negara penerbitnya).
    3. Perjanjian dan Kerjasama antarAdministrasi Pos.
  2. Perkembangan Pelayanan Pos
    1. Pelayanan Lokal.
    2. Pelayanan Nasional
    3. Pos Internasional
    1. masa sebelum ada UPU.
    2. masa setelah ada UPU.
    3. rute pos.
    1. Pelayanan Khusus
      1. Pos Tercatat
      2. Pos Caraka (melalui pengantar khusus / postal messenger services).
      3. Pos Udara (hendaknya dibedakan dengan Aerophilately), termasuk pelayanan merpati pos dan pos balon.
      4. Pelayanan Pos Swasta, misalnya pelayanan lokal, pelayanan pos di hotel, pos kapal laut dan sebagainya.
  1. Markofilateli (Marcophilately)
    1. Perkembangan teraan cap pos.
    2. Cap Pos dan Tanda Pembatalan Prangko / cancellations.
  2. Sejarah Pos yang bertalian dengan pelayanan pos daerah (Postal History of less than country units / Heimatsammlungen).
    1. Pelayanan Pos di suatu Wilayah.
    2. Pelayanan Pos di Kota.
  3. Tarif Pos
    1. Masa sebelum Filateli.
    2. Masa setelah ada prangko (masing-masing negara mempunyai masa tersendiri).

Kolektor tidak menyadari betapa pentingnya mempelajari GREV, SREV dan Pedoman Sejarah Pos sebelum mengikuti pameran yang disponsori FIP. Pada halaman-halaman berikut hanya dimuat sebagian kecil persyaratan Komisi Filateli Remaja dan bukan Komisi Sejarah Pos FIP.

 

SYARAT-SYARAT UNTUK PESERTA PAMERAN SEJARAH

POS DALAM KELOMPOK A, B & C

Kriteria

Kelompok Umur A

Kelompok Umur B

Kelompok Umur C

 

PENGOLAHAN

Rancangan

Pilihan atas suatu topik berpengaruh kuat pada arti penting suatu ekshibit. Tentu saja kita harus mempertimbangkan perhatian terhadap bidang atau studi tertentu tanpa memandang kemungkinan akan memperoleh penghargaan. Dengan demikian lebih baik dipilih Sejarah Pos untuk suatu kota dari suatu negara, meskipun dengan konsekuensi-konsekuensi yang harus dihadapi. Hambatan-hambatan sering dapat diatasi sampai pada tingkat tertentu, dengan pendalaman pada materi pameran dan mengorbankan sesuatu yang sebenarnya kita inginkan. Selain judul, Sejarah Pos juga diharuskan memuat pengantar dan rancangan ekshibit, judul, pengantar dan rancangan merupakan komponen yang harus sinkron. Dengan demikian rancangan harus menunjukkan wawasan ekshibnit yang dikaitkan dengan judul, sedangkan pengantar akan berisi informasi yang diperlukan. Pada tahap ini peserta harus dapat menunjukkan bidang-bidang studi perorangan serta sumber-sumber dokumenter yang digunakan. Rancangan yang dipersiapkan dengan baik merupakan panduan ekshibit, dengan demikian dapat menghindari timbulnya referensi-silang dan penjelasan yang bertele-tele.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Klasifikasi materi yang tepat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tingkat Perkembangan dan Penjelasan

  • terdiri atas judul dan rancangan sederhana.
  • bila perlu diadakan pembagian-pembagian

 

 

 

 

 

 

  • identifikasi unsur-unsur ekshibit yang sederhana
  • ekshibit disusun dengan tepat sesuai dengan rancangan
  • ekshibit tidak keluar dari lingkup yang disebutkan pada pengantar

 

  • rancangan logis dan jelas, tidak menggunakan generalisasi (sesuatu yang bersifat umum), sehingga rancangan meliputi kronologi, tarif, cap pos dan sebagainya.

 

  • identifikasi meliputi tipe bahan yang dipamerkan misalnya warkat pos
  • relevansi materi dengan cakupan (scope) ekshibit.
  • identifikasi yang tepat dari teraan cap pos misalnya naskah (manuscript)
  • terdapat perimbangan dan keserasian pada ekshibit.
  • pendalaman yang meningkat dalam mempersiapkn ekshibit.
  • catatan-catatan penjelasan yang terkait erat dengan subjek.
  • Fakta-fakta yang telah dikenal luas diuraikan pada penjelasan (captions).
  • rancangan tampil seimbang dan sesuai dengan judul
  • rancangan merujuk pada hal-hal penting yang menunjang subjek dan dapat memasukkan benda-benda filateli yang menarik dan langka pada susunan yang tepat.
  • identifikasi semua teraan cap disertai penjelasan tentang kaitannya dengan ekshibit.
  • menyatakan keabsahan dipamerkannya materi dalam kaitannya dengan judul, dengan perhatian khusus pada materi yang ada persamaannya.
  • persiapan ekshibit dilakukan secara ilmiah.
  • bila mungkin hendaknya dilengkapi dengan daftar tarif, jadwal dan dokumen yang menunjang subjek ekshibit.
  • tidak diperlukan adanya bahan-bahan pelengkap, misalnya peta, kutipan-kutipan dan sebagainya, kecuali bila ada pembenaran atas hadirnya materi-materi tersebut.
 

PENGETAHUAN

Kedalaman Studi dan Riset

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Evaluasi Studi dan Riset

 

 

 

 

  • hubungan yang jelas antara judul dan materi yang dipamerkan.
  • penjelasan yang singkat dan disusun dengan tepat.

 

 

 

 

 

  • identifikasi tarif, cap pos dan sebagainya.
  • pembenaran materi yang dipilih.

 

  • pemakaian katalog-katalog khusus.
  • penggunaan dan rujukan pada literatur filateli.
  • fakta-fakta filateli yang diperlukan, misalnya tarif.

 

 

 

 

  • identifikasi materi yang dipamerkan.
  • referensi untuk materi.
  • rancangan yang disusun dengan alur yang mudah diikuti.
  • referensi untuk hal-hal khusus, misalnya tarif, kronologi, dsb.

 

  • mampu menunjukkan pengetahuan tentang literatur filateli.
  • dapat menunjukkan pemanfaatan buku-buku petunjuk, majalah dan kertas kerja riset.
  • studi perorangan tentang subjek ekshibit .
  • riset dasar (elementer).
  • menampilkan keanekaragaman, misalnya bila mungkin hindari adanya pengirim/penerima yang sama dari kiriman pos yang dipamerkan.
  • mengenalkan materi yang penting termasuk faktor kelangkaan.
  • Adanya studi dan riset perorangan.
 

MATERI

Kondisi dan Kebersihan Materi

  • materi bersih dan dalam kondisi yang baik.
  • cap pos terbaca dengan jelas.
  • tidak ada materi yang kusut atau diperbaiki (karena rusak).
  • bila menampilkan prangko maka harus dalam kondisi yang baik.
  • materi yang dipamerkan harus yang terbaik dan disimpan dengan cara yang benar.
  • hal-hal yang dimuat dalam dokumen tidak terhalang (sehingga sulit dibaca) dan terkait dengan subjek.

Penampilan Materi yang mempunyai Nilai Penting

  • hanya menampilkan sampul yang telah melalui proses pelayanan pos.
  • semua dokumen berkaitan langsung dengan subjek.
  • bila dapat diperoleh, hendaknya menampilkan dokumen-dokumen dengan prangko yang cukup.
  • dapat menampilkan hal-hal yang menyimpang misalnya tarif khusus dan jenis teraan cap.
  • materi penunjang yang berkaitan dengan subjek dapat ditampilkan dan dijelaskan.
  • materi yang langka dan penting termasuk materi yang menunjang cakupan subjek.

PENYAJIAN

Semua kelompok umur diharap mengikuti peraturan yang sama untuk penyajian suatu ekshibit, dengan batas yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan sebagaimana yang dicerminkan oleh angka-angka yang tersedia bagi masing-masing kelompok umur. Sementara angka-angka yang diperbolehkan untuk kategori ini semakin berkurang sesuai dengan tingkat usia, pada dasarnya peraturan tetap sama. Harus diingat pula bahwa perolehan angka dapat terhapus karena ekshibit tidak ditampilkan dengan rapi, sehingga menyebabkan peserta kehilangan hak untuk memperoleh medali.

Butir-butir yang harus diperhatikan :

  • halaman judul yang dipersiapkan dengan sempurna.
  • rancangan yang tersusun dengan baik.
  • pengaturan materi pada lembar pamer yang sempurna.
  • penjelasan yang bersih, terbaca jelas tanpa kesalahan.
  • pengaturan halaman pembungkus (cover) dan materi-materi lain harus dilakukan secara simetris.
  • keseragaman dasar prangko dan cara lain untuk memperjelas penampilan materi.
  • penampilan ekshibit yang seimbang.
  • penerapan peraturan-peraturan seni grafis pada penyajian ekshibit.
  • penataan huruf yang proporsional dan seimbang.
  • halaman-halaman yang berhubungan ditata simetris.

 

Catatan khusus untuk Ekshibit "Marcophilately" (Cap Pos)

Catatan-catatan ini membantu seorang kolektor agar lebih memahami subjek. Catatan-catatan ini dikutip selengkapnya atau diringkas dari pedoman untuk menilai Ekshibit Sejarah Pos. Contoh klasifikasi diatur pada pasal 3.3. : "Studi tentang berbagai macam tanda-tanda pos melalui mesin otomatis termasuk Ekshibit Cap Pos, sedangkan pemakaian pertama mesin otomatis oleh Administrasi Pos termasuk Sejarah Pos".

  • pengetahuan dan studi perorangan dapat meliputi tanggal paling awal dan paling akhir.
  • identifikasi tempat dari cap pos yang hanya berupa ilustrasi * dan berupa deretan angka.
  • teraan cap harus disertai kata-kata yang lengkap.
  • cap yang merupakan tipe khusus yang hanya digunakan di suatu kota kecil lebih tinggi nilainya daripada cap pos standar yang berlaku untuk seluruh negara yang juga digunakan di kota kecil ini.
  • ekshibit cap pos yang berdasarkan pengecapan prangko harus lengkap dan tetap menempel pada sampulnya.
  • teraan cap yang hanya sebagian jangan diikutkan dalam pameran.

 

Cap pos yang hanya berupa ilustrasi tanpa huruf atau angka dalam bahasa Inggris disebut "Mute Cancellation" atau "teraan cap bisu". (Penerjemah).

 

SYARAT-SYARAT UNTUK PESERTA SEJARAH POS

REMAJA KELOMPOK D

Syarat-syarat ini diatur berdasarkan GREX dan SREV untuk pameran remaja yang disetujui FIP (sesuai keputusan kongres FIP ke-61) dengan mengingat pada GREX, SREV dan Pedoman untuk Sejarah Pos.

Peserta dianjurkan untuk mengikuti Seminar tentang Sejarah Pos yang penyelenggaraannya mendapat persetujuan FIP. Seminar semacam ini merupakan hal yang sangat membantu mengembangkan pengetahuan peserta guna mempersiapkan dirinya untuk menuju pada Tingkat Senior.

Paul H. Jensen mengatakan : "Pengolahan dan arti penting Sejarah Pos sebagimana dimuat pada Postal History Journal Bulan Februari 1991 no. 87 halaman 41 s.d. 44, sangat disarankan untuk dibaca oleh semua orang yang ingin memperbaiki pengetahuannya tentang Sejarah Pos. Tulisan tersebut telah disusun dengan baik oleh seorang ahli terbesar di bidang itu, serta disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah diikuti".

Kriteria

PENGOLAHAN

Arti penting, Rancangan dan Struktur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Klasifikasi Materi yang Tepat.

Tingkat Perkembangan dan Penjelasan.

  • Arti penting subjek dalam totalitas filateli.
  • Penampilan materi kunci dalam subjek yang dipilih.
  • Kemampuan untuk menyusun ekshibit yang sama.
  • Kata pengantar :
  1. Menunjukkan pengetahuan peserta tentang subjek.
  2. Dapat mengantarkan penonton tentang isi ekshibit.
  3. Dapat menjadi indeks untuk materi kunci.
  4. Menyatakan dengan jelas cakupan ekshibit.
  5. Menunjukkan cara bagaimana ekshibit dikembangkan dan menentukan susunannya.
  6. Pernyataan yang dimuat pada kata pengantar akurat, dan tesis serta semua catatan-catatan yang termuat di dalamnya benar-benar menunjang ekshibit.
  • Konsisten dengan judul.
  • Bila mungkin rancangan dimuat pada halaman yang sama dengan judul sehingga dapat menghemat halaman.
  • Uraian-uraian lebih lanjut hendaknya dibubuhi garis-garis pinggir.
  • Memberikan gambaran tentang kedalaman studi dan riset.
  • Membuat Daftar Rujukan Materi.
  • Penggunaan materi yang tepat pada sub-sub divisi.
  • Identifikasi semua hal yang menyangkut dokumen dan kaitannya dengan subjek ekshibit.
  • Menunjukkan semua karakteristik pos.
  • Memberi penjelasan tentang penyajian materi penunjang dalam kaitannya dengan judul.
  • Kelengkapan cakupan ekshibit.
  • Sesuai dengan kata pengantar dan rancangan.
  • Penjelasan yang tepat, logis dan berimbang.
  • Perkembangan ilmiah yang dapat diukur kedalamannya.
  • Memasukkan materi yang khusus berkaitan dengan subjek, misalnya daftar tarif, jadwal dan sebagainya.
  • Semua materi diperlakukan dan dikaitkan satu dengan lain sebagai satu kesatuan.
  • Menyajikan materi penunjang, misalnya peta-peta, kutipan-kutipan dan sebagainya dapat dibenarkan sepenuhnya.

 

 

PENGETAHUAN

Kedalaman Studi dan Riset.

 

 

 

 

 

Evaluasi Studi dan Riset.

  • Riset dapat diungkapkan paling baik melalui cara bagaimana materi dan fakta dihubungkan dengan subjek dapat dikembangkan.
  • Sumbangan pemikiran perorangan terhadap pengetahuan tentang subjek.
  • Sumbangkan pada studi yang dilakukan oleh pihak lain.

 

  • Keterampilan menggunakan materi yang dipilih.
  • Analisis yang tepat terhadap hal-hal yang dipamerkan.
  • Deskripsi / uraian yang berkaitan dengan tiap dokumen yang dipamerkan.
  • Informasi ringkas dan tidak menutupi dokumen yang dipamerkan.
  • Orisinalitas subjek dan/atau penyajian.
  • Pemakaian sumber-sumer dengan cara yang tepat.
  • Referensi buku petunjuk, artikel-artikel, kertas karya dan sebagainya.
 

MATERI

Kondisi dan Kebersihan Materi.

 

 

 

 

 

Kehadiran Materi yang Penting.

  • Materi yang dipakai harus benar-benar bagus.
  • Surat pernyataan tentang keaslian materi yang mungkin diperlukan.
  • Cap pos yang bersih dan terbaca.
  • Prangko-prangko yang melekat pada dokumen harus dalam kondisi yang baik.
  • Ilustrasi dapat ditampilkan bila aslinya tidak jelas.
  • Uraian dalam dokumen tidak terhalang sehingga mudah dibaca / dilihat.

 

  • Pemilihan materi menentukan arti penting subjek.
  • Menampilkan materi langka dan menarik.
 

PENYAJIAN

 

Semua kelompok umur diharap mengikuti peraturan yang sama untuk penyajian suatu ekshibit dengan batas yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan sebagaimana yang dicerminkan oleh angka-angka yang tersedia bagi masing-masing kelompok umur. Sementara angka-angka yang dibolehkan untuk kategori makin berkurang sesuai dengan tingkat usia, pada dasarnya peraturan tetap sama. Harus diingat pula bahwa perolehan angka dapat terhapus karena ekshibit tidak ditampilkan dengan rapi, sehingga menyebabkan peserta kehilangan hak untuk memperoleh medali satu tingkat.

Butir-butir penting yang harus diperhatikan :

  • Penyajian unsur-unsur harus memudahkan dan membuat pemahaman terhadap materi demikian pula ekshibit menjadi menarik.
  • Penataan yang baik dan jelas menunjang penampilan materi.
  • Kutipan-kutipan dan ilustrasi jangan sampai menutupi identitasnya; kutipan dan ilustrasi tersebut harus beda ukurannya dari aslinya, harus diidentifikasi dengan baik dan alasan kehadirannya dijelaskan.
  • Penyajian termasuk halaman judul yang tampil dengan citarasa yang baik, tanpa hiasan-hiasan yang membuat ekshibit menjadi tidak menarik.
  • Rancangan ekshibit disajikan dengan baik, sejalan dengan judul pada halaman yang sama. (Periksa Tabel II-1, Pengolahan).
  • Materi ditata dengan tepat pada tiap lembar pamer.
  • Uraian yang bersih dan mudah dibaca, tidak ada kesalahan.
  • Tiap halaman ditata secara simetris.
  • Penggunaan alas dan cara-cara lain yang seragam untuk memberikan penekanan agar materi tampil lebih baik.
  • Materi harus tampil seimbang.
  • Penerapan ketentuan-ketentuan grafis dalam penyajian materi.
  • Penataan huruf yang proporsional dan berimbang.
  • Halaman-halaman yang bersambungan harus ditata simetris.
  • Jangan menggunakan unsur apapun yang merusak penampilan materi, misalnya : kertas berwarna, hiasan-hiasan, dan sebagainya.
Source: http://filateli.wasantara.net.id