suratkabar.com 
 
 
Domain For Sale

suratkabar.com 
Love Indonesia Philately
A Gift For You.....

Open Class, Upaya Menambah Filatelis  
01/09/2002 (20:00)


JAKARTA (LoveIndonesiaPhilately) - Selama ini, bila menyebut kata filateli, lebih sering hanya dikaitkan dengan koleksi prangko. Belakangan, sudah cukup banyak yang mulai mengerti bahwa hobi itu bukan sekadar mengumpulkan prangko, tetapi juga benda-benda pos lainnya. Misalnya, sampul surat (amplop) dan kartu pos yang dikirim melalui kantor pos, kartu weselpos, dan cap (stempel) pos.

Bagi mereka yang sudah memulai hobi itu, lambat laun akan tahu pula yang namanya Sampul Hari Pertama, Sampul Peringatan, Kartu Maksimum (maximum card), lembar kenangan (souvenir sheet), lembar mini (mini sheet), folder prangko, booklet, dan banyak lagi.

Para filatelis, sebutan bagi yang mengoleksi benda-benda filateli, tentu akan lebih asyik lagi bila bisa melihat pameran filateli. Sekadar informasi, di Indonesia akan ada Pameran Filateli Nasional (Panfila). Acara yang dikaitkan dengan Rapat Tahunan Perkumpulan Filateli Indonesia itu akan diselenggarakan di Yogyakarta, 19-23 September 2002.

Selama ini, koleksi-koleksi yang diikutkan dalam pameran filateli yang sifatnya lomba memperebutkan medali seperti Panfila itu, ada persyaratan yang cukup ketat. Salah satunya, tidak boleh ikut dipamerkan benda-benda yang bukan benda filateli.

Padahal, cukup banyak kolektor yang isi koleksinya merupakan gabungan dari berbagai benda. Misalnya, ada kolektor yang senang mengumpulkan sampul surat otograf, yaitu sampul dengan tanda tangan tokoh yang berkaitan dengan tema prangko pada sampul tersebut. Ada juga kolektor yang senang mengumpulkan benda filateli, kartu telepon, badge (lambang dari kain) dan pin (lambang dari logam), bahkan mata uang, yang temanya disenangi kolektor bersangkutan. Misalnya, yang bertema pesawat udara, pramuka, olahraga, dan lainnya.

Koleksi semacam ini tentu saja tak dapat diikutsertakan dalam pameran filateli yang bisa diadakan. Namun, kini Federation Internationale de Philatelie (FIP), sebagai wadah internasional para filatelis, membuat gebrakan baru dengan menyediakan open class atau kelas terbuka dalam pameran filateli.

Seperti diceritakan Yung L Benson, juri filateli internasional dalam milis prangko, bahwa ia baru saja bertugas sebagai juri dalam pameran filateli tingkat dunia, Philakorea 2002 di Korea Selatan. Dalam pameran itu, panitia membuka kesempatan bagi kolektor untuk ikut serta dalam open class.

Menurut Yung Benson, sebenarnya kelas ini sudah dipertandingkan di Australia sejak beberapa tahun lalu, namun sebutannya saja yang lain yaitu social philately. Penjuriannya juga agak berbeda dengan kelas filateli lainnya dalam suatu pameran filateli.

Biasanya hanya diberi penghargaan berupa nama-nama dari batu permata menurut tingkatannya, seperti Diamond dan sebagainya.

"Open class ini saya rasa baru dimasukkan ke FIP tahun lalu di Belgia. Namun penjuriannya juga masih di bicarakan dalam rapat FIP dan belum diputuskan secara resmi cara apa yang dipakai," tuturnya lagi.

Di Philakorea 2002, penjuriannya hanya ditentukan dengan tiga tingkat, yaitu good, very good, dan excellent. Adapun peraturan dari koleksi open class di Philakorea, menurut Yung Benson, setidaknya 50 persen dari koleksi merupakan benda-benda filateli. Sebaliknya, paling sedikit 30 persen dari koleksi merupakan benda-benda nonfilateli.

Benda-benda nonfilateli dapat berupa kartu pos buatan tangan, poster, lukisan, foto, karikatur, literatur, guntingan koran, tiket, gambar pada bungkus rokok, tekstil, dan sebagainya.

Ditambahkan juga, koleksi hendaknya berjumlah 3 sampai 5 panel. Satu panel adalah 16 lembar album lepas, yang tiap lembarnya berukuran maksimum 23 x 30,5 cm.

Yung Benson juga menggambarkan salah satu contoh yang menarik dalam open class, yang berasal dari peserta Korea. Judulnya, The cultural co-existence of mammal and human being.

Selain prangko dan benda-benda filateli lainnya, sang kolektor juga juga menampilkan benda nonfilatelinya, seperti kaus kaki bergambar beruang, bahkan celana dalam bayi bergambar binatang.

Koleksi tersebut oleh para juri diberi nilai excellent, untuk ide dan kreasinya membuat koleksi menarik.

Bagi para filatelis, adanya open class ini dapat menambah jumlah filatelis untuk ikut serta dalam pameran-pameran filateli.

Mereka yang tadinya sulit mengikuti persyaratan untuk kelas-kelas yang umum dikenal dalam pameran filateli, kini dapat mencoba ikut dalam open class yang lebih mudah dan menantang kreativitas. (B-8)

--------

Last modified: 30/8/2002 SUARA PEMBARUAN DAILY 1 September 2002 @


HOME | Today's News | Shopping 

Copyright 1999-2002 © SuratkabarCom Online