suratkabar.com

Domain For Sale

suratkabar.com

News Indonesia SuratkabarCom

A Gift For You.....

Koleksi Filatelis Remaja Mulai Membaik
06/04/2003 (21:00)

Click Here to Send Messege

[Kirim Pesan]

JAKARTA (LoveIndonesiaPhilately) - Pengurus Daerah (PD) Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) DKI Jakarta berhasil menjadi peringkat pertama pengumpulan nilai dalam Pameran Filateli Nasional Remaja "Jakpex 2003" yang diadakan selama lima hari sejak 26 Maret lalu di Jakarta.

PD PFI DKI Jakarta berhasil mengumpulkan nilai 69, jauh di atas peringkat kedua PD PFI DI Yogyakarta dengan nilai 22. Peringkat ketiga diduduki bersama oleh PD PFI Jawa Timur dan Sumatra Selatan, masing-masing dengan nilai 10. Peringkat berikutnya, PD PFI Bali (nilai 8), Jawa Barat (7), Lampung dan Sumatra Barat (4), dan Sumatra Utara (2).

Sementara koleksi terbaik adalah milik Andrianto dari Yogyakarta dengan judul Postal Stationery of Indonesia 1945-1955 yang memperoleh medali Vermeil dengan nilai 84. Khusus untuk kelas one frame exhibit/OFE, koleksi terbaik diraih oleh Alexandra Adriani Wijaya dari Jawa Tengah dengan nilai 80. Namun kelas OFE ini tidak termasuk dalam penjumlahan nilai untuk peringkat PD PFI, sehingga PD PFI Jawa Timur tidak masuk dalam jajaran peringkat terbaik dalam pameran kali ini.

Sebanyak 14 PD PFI ikut mengirimkan koleksi milik para filatelis mereka. Termasuk PD PFI Nangroe Aceh Darussalam lewat koleksi Said Fahd Fallah. Koleksi berjudul The World of Mammals itu memperoleh niai 72 dalam kelas OFE dan mendapat penghargaan khusus berupa album prangko.

Setelah cukup lama tidak ada pameran filateli khusus untuk remaja, maka dalam pameran ini sebanyak 66 koleksi ikut serta. Sayangnya animo pengunjung untuk menyaksikan pameran, tidak seperti di tahun 1990-an. Bahkan saat pembukaan pameran, sejumlah wartawan dari beberapa media massa sempat bingung mencari-cari pengunjung yang berusia remaja. "Paling muda sudah mahasiswa, nggak ada anak SMU-nya," kata seorang wartawati.

Kurangnya animo juga terlihat ketika panitia bekerja sama dengan PT Pos Indonesia mengadakan penyuluhan filateli. "Yang datang sedikit, nggak seperti diharapkan," kata seorang filatelis senior yang juga anggota panitia Jakpex 2003.

Lelang prangko yang diadakan juga hanya diikuti oleh filatelis yang seperti dikatakan seorang filatelis Jakarta, "orangnya itu-itu saja." Walaupun demikian, hasil lelang cukup memuaskan. Benda-benda filateli Indonesia, baik dari zaman Hindia-Belanda, masa pendudukan Jepang, masa awal kemerdekaan RI, sampai saat ini, masih cukup banyak peminatnya. Termasuk lembar kenangan (souvenir sheet) Indonesia, yang masih cukup berharga di mata para kolektor.

Kerancuan Kelas

Sementara itu, dari pengamatan Pembaruan terhadap materi benda-benda koleksi yang ditampilkan dalam Jakpex 2003, secara umum sudah mulai membaik. Namun masih ada saja filatelis yang masih kurang percaya dengan koleksi yang ditampilkan, apakah benar murni disusun oleh filatelis remaja bersangkutan atau mendapat bantuan dari orang lain?

Sebenarnya, bantuan seperti itu sah-sah saja. Banyak filatelis senior yang juga menyusun koleksinya dengan bantuan filatelis lain yang lebih ahli. Namun tentu saja, sebaiknya bantuan yang diberikan bukan seratus persen, mulai dari membelikan, menyusun, sampai menyiapkan dalam lembar pameran atau yang oleh para filatelis sering disebut "beli jadi". Justru pada saat membantu itulah, filatelis senior yang membimbing bisa membagi ilmu dan pengetahuannya, sehingga yang dibimbing bukan hanya keluar uang saja untuk membeli koleksi benda filateli, tetapi juga memperoleh tambahan pengetahuan yang berharga.

Satu hal lagi yang menjadi catatan Pembaruan, masih tampaknya kerancuan antara kelas OFE dan kelas open class/OC. Padahal, keduanya jelas berbeda sekali. OFE benda koleksi yang ditampilkan hanya sebanyak satu frame (16 lembar kertas pameran), sedangkan OC antara 2 sampai 5 frame.

Namun kerancuan yang utama bukan itu. Masih banyak peserta kelas OFE menampilkan benda-benda non-filateli, seperti foto, kartupos bergambar yang bukan postal stationery, tanda tangan tokoh, dan sebagainya. Padahal OFE merupakan kelas filateli murni, artinya semua yang ditampilkan harus merupakan benda filateli.

Sebaliknya OC justru harus lebih banyak menampilkan benda-benda non-filateli. Mulai dari foto, badge, pin, tiket, dan berbagai jenis benda yang mendukung kisah yang ingin ditampilkan. Tampaknya, Pengurus Pusat PFI dan para PD PFI harus lebih banyak mensosialisasikan kedua kelas ini, agar para filatelis benar-benar paham dan dapat mengikutinya dengan baik. (B-8)

------------------------------------------------------------------------

Last modified: 3/4/2003

SUARA PEMBARUAN DAILY 6 April 2003

------------------------------------------------------------------------


HOME | Today's News | Shopping | Add URL

Copyright 1999-2003 © SuratkabarCom Online