|
Lomba Mengarang Filateli, Tak Ada Pemenang Pertama
[Kirim Pesan]
MEMASYARAKATKAN FILATELI - Sejak tahun 1990-an, PT Pos Indonesia
gencar memasyarakatkan filateli di kalangan masyarakat. Lomba
mengarang filateli lewat internet yang diadakan baru-baru ini, juga
upaya yang sama untuk mengembangkan dunia perfilatelian di Tanah Air.
TOKYO (LoveIndonesiaPhilately) -
Lomba Mengarang Filateli via Internet pertama (LMFI-1) yang
diselenggarakan sejak September 2001 sampai dengan 31 Maret 2002
dapat dikatakan tidak berhasil menggaet sejumlah peserta. Hanya
sepuluh peserta yang masuk ke dalam penyeleksian lomba.
Hasilnya, setelah dinilai oleh dua orang juri yang cukup
berpengalaman baik dalam bidang filateli maupun dalam aktivitas
jurnalistik, diputuskan tidak ada pemenang pertama.
Hal ini disebabkan beberapa hal. Antara lain masih belum cukup
baiknya kreasi ide penulisan.
Termasuk juga belum cukup baiknya kualitas isi tulisan, pengalaman
dan pengetahuan filateli yang juga masih belum baik, dan gaya
penulisan yang juga masih banyak perlu ditata lebih lanjut.
Oleh karena itu, diberikan satu hadiah pemenang kedua dan dua hadiah
untuk pemenang ketiga.
Pemenang kedua dengan nomor urut tulisan LMFI-0002 adalah Nurul
Hidayati. Sedangkan dua pemenang ketiga, yaitu dengan nomor urut
tulisan LMFI-0001 adalah Harsubeno Lesmana dan LMFI-0004 adalah Yayan
Gusman.
Para pemenang akan mendapatkan hadiah-hadiah dari PT Pos Indonesia
berupa album koleksi prangko 100 Tahun Bung Karno, Sampul Hari
Pertama (SHP) dari filatelis senior Indonesia yang bermukim di
Amerika Serikat, Hardjasudarma, serta uang tunai masing-masing Rp
200.000 untuk pemenang kedua dan Rp 100.000 untuk pemenang ketiga.
Peserta lainnya, masing-masing akan mendapatkan album koleksi prangko
100 Tahun Bung Karno dari PT Pos Indonesia dan SHP dari
Hardjasudarma.
Masih Rendah
Menurut pengamatan penulis, ada beberapa hal ketidakberhasilan LMFI
ini. Paling utama adalah masih rendahnya tingkat penggunaan internet
untuk pemberian nilai tambah khususnya di bidang filateli, dan masih
rendahnya pengetahuan filateli di kalangan masyarakat Indonesia.
Terbukti dari hasil karangan yang masuk.
Satu hal yang menjadi keprihatinan penulis, adanya peserta yang
sangat buruk moralnya sehingga tulisan dibuat hanya dengan meng-copy
(bukan menyadur) dan mem-paste tulisan yang ada dari berbagai sumber,
lalu digabung-gabungkan menjadi satu, agar kelihatan rapi.
Sebenarnya hal ini sudah disadari dan diperkirakan sebelumnya oleh
panitia.
Karena memang panitia tidak membatasi apa pun, tidak usia, tidak
jumlah tulisan dan sebagainya.
Demikian pula peliputan yang sangat luas penggunaan internet ini
sehingga bisa dikatakan tanpa batas. Lalu ditambah keterbatasan
panitia dalam memonitor berbagai sumber yang ada.
Meskipun demikian panitia telah berusaha yang terbaik untuk
menyeleksinya dan itulah hasilnya.
Segala masukan dari semua pembaca di sini sangat diharapkan untuk
pengembangan lebih lanjut lomba ini.
Panitia memang akan melakukan kembali di masa mendatang, semuanya
demi upaya mempublikasikan atau memasyarakatkan lebih luas lagi
filateli di mata masyarakat Indonesia.
RICHARD SUSILO
---------------------------------------------------------------------
SUARA PEMBARUAN DAILY 7 April 2002
Last modified: 4/4/2002
HOME | Today's News | Shopping Copyright 1999-2002
© SuratkabarCom Online
|