|
Usulan buat Pos, Prangko Pulau Indonesia
[Kirim Pesan]
Namun, menurut Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal) Rudolf W Matindas MSc masih harus diverifikasi. Sebelumnya
tercatat resmi 17.506 pulau (setelah dikurangi Sipadan dan Ligitan).
Pengecekan di lapangan dilakukan berdasarkan peta dengan skala bervariasi
dari 1:500.000 hingga 1:50.000. Selain itu bekerja sama dengan UI,
Bakosurtanal memverifikasi ada 11.013 pulau tanpa nama.
Data tersebut sangat menggelitik dan menarik untuk dibuat satu seri prangko
bertema Pulau Indonesia. Katakanlah yang layak dibuat prangko adalah
prangko yang memiliki nama, berarti ada sebanyak 7.097 pulau. Kalau satu
seri per tahun terbit 100 prangko, seperti prangko seri burung Amerika
Serikat yang terbit beberapa tahun lalu, berarti membutuhkan sedikitnya 70
tahun terus-menerus menerbitkan prangko seri pulau hingga lengkap.
Itu kalau kita hitung secara matematika. Tapi di saat tahun ke-70,
dipastikan sudah ada lagi banyak pulau yang mungkin hilang atau bahkan
bertambah banyak. Jelas semua itu tidak realistis. Setidaknya ide
penerbitan seri prangko Pulau Indonesia sangat disambut baik umumnya
kalangan filatelis Indonesia. Bisa dimengerti, karena setiap pulau pasti
memiliki karakteristik sendiri-sendiri.
Tak heran misalnya, Iskandar Syarif Andries, filatelis Jakarta, mengusulkan
seri Pulau Indonesia itu dimulai dari seri pulau yang memiliki mercusuar.
Mungkin saja jenis mercusuar satu pulau dengan pulau lain beda sehingga
membuat lebih menarik. Ada pula filatelis Indonesia lainnya, Kwe Novatus,
mengusulkan agar dimuat pula letak pulau tersebut pada prangko sehingga
masyarakat bisa belajar di mana pulau itu berada di dalam Indonesia.
Penerbitan prangko seri Pulau bisa dibilang hal baru. Tematik internasional
tidak melihat seri pulau bisa dijadikan satu tema tersendiri, karena tidak
banyak negara maju kepulauan yang benda filatelinya memiliki nilai filateli
yang baik. Tetapi Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki jumlah
pulau terbanyak di dunia, harus bisa menggali potensi luar biasa ini
menjadikan satu tematik tersendiri. Hal ini benar-benar kesempatan emas
bagi Direktorat Jenderal Postel dan PT Pos Indonesia.
Penerbitan seri prangko pulau ini pun tidak harus semuanya prangko, tetapi
bisa digabung pula dengan cap khusus berbagai macam tema pulau dengan
gambar bentuk pulau yang bersangkutan masing-masing. Dengan demikian semua
itu akan saling melengkapi satu sama lain.
Sebagai contoh, tidak semua pulau bernama diterbitkan prangko seri Pulau.
Hanya 5 pulau terbesar (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua)
diterbitkan prangko. Kalau dianggap terlalu sedikit, maka tambahkan dengan
pulau yang lebih kecil lagi, termasuk Pulau Bali di masukkan ke sana. maka
jumlahnya yang akan menjadi sekitar 500 pulau. Berarti kategorisasi
penerbitan prangko berdasarkan ukuran pulau.
Lalu pulau lain yang tak diterbitkan prangko, diterbitkan dalam bentuk
souvenir sheet yang bergambar gabungan beberapa pulau terdekat. Dengan
demikian misalnya ada 10 pulau terdekat bisa digabung, masuk ke dalam satu
carik kenangan. Demikian pula pulau lain bisa diproyeksikan gambarnya ke
dalam Sampul Hari Pertama (SHP). Lalu pulau kecil lainnya lagi bisa
digambarkan bentuknya saja lalu dibuat cap khusus untuk sampul peringatan
saja, bukan SHP.
Cara lain juga bisa gambar-gambar pulau kecil dimasukkan ke dalam rancangan
Kemasan Filateli (souvenir pack). Belum lagi kartupos juga bisa
dimanfaatkan memuat gambar pulau-pulau kecil. Jenis benda filateli banyak
sekali, dan semua pulau bisa diwakili masuk ke semua benda filateli yang
ada.
Richard Susilo
------------------------------------------------------------
SUARA PEMBARUAN DAILY 20 April 2003
Last modified: 16/4/2003
HOME | Today's News | Shopping | Add URL Copyright 1999-2003
© SuratkabarCom Online
|