suratkabar.com

Domain For Sale


suratkabar.com
News Indonesia SuratkabarCom

Breaking News.....

Pinset, "Senjata" Para Filatelis
23/08/2002 (21:00)


TOKYO (LoveIndonesiaPhilately) - Untuk memasukkan dan mengeluarkan prangko ke dan dari album prangko, sebaiknya dibiasakan menggunakan pinset, yang sering disebut pula tweezers atau pincet dalam bahasa Inggris.

Mengapa kita begitu takut dengan sentuhan tangan? Petugas pos saja menggunakan tangan untuk memegang dan merobek atau memisahkan prangko.

Petugas pos sudah memiliki standar aturan sendiri dan mereka pasti mengerti apa yang dilakukannya. Jadi, pasti tangan mereka bersih saat memegang prangko dan memberikannya kepada kita. Hal ini hanya berlaku kepada petugas pos, khususnya yang melayani loket filateli. Merekalah yang langsung berhadapan dengan pengumpul prangko. Sementara petugas pos biasa, penjual prangko untuk kebutuhan pengiriman surat, tidak diharuskan memiliki standar operasi yang sama dengan petugas loket filateli.

Lalu bagi pengumpul prangko, cobalah kita pikirkan, apakah layak membeli prangko dan menerima langsung ke dalam tangan kita, padahal tangan kita masih kotor? Jelas kalau hal ini dilakukan, orang itu pasti bukan pengumpul prangko, melainkan hanya pedagang biasa yang tak peduli dengan dampak terhadap prangkonya. Akibatnya, barang dagangannya (prangko) pasti tak akan laku nantinya.

Prangko itu sangat sensitif. Apalagi dibuat dengan kertas khusus dan tinta cetak khusus serta berukuran relatif kecil. Artinya apa? Benda prangko ini sangat mudah tercemar oleh sekelilingnya, khususnya oleh sentuhan tangan manusia.

Tangan manusia itu terdiri dari pori-pori yang akan mengeluarkan keringat yang sangat mudah menempel pada kertas prangko, mengakibatkan kerusakan prangko dalam waktu mendatang (kelihatan sekali setelah setahun atau lebih penyimpanan, dan tergantung dari berat ringannya pencemaran tangan kita kepada prangko).

Itulah sebabnya sebelum memegang prangko (kalau terpaksa), sangat disarankan mencuci bersih tangan dan mengeringkan, benar-benar kering tangan kita, barulah memegang prangko dan langsung menyimpannya ke dalam album prangko atau ke dalam plastik pembungkus prangko seperti hawid dan sebagainya.

Oleh karena itu, memperlakukan prangko sudah selayaknya dengan menggunakan pinset yang bersih pula.

Belajar memegang pinset prangko perlu pula konsentrasi, tetapi jangan tegang, santai saja. Apabila tegang akan mengakibatkan tekanan berlebihan kepada kertas prangko dan merusak benda itu.

Gunakan perasaan atau insting kita dalam menjamah dan menjepit prangko. Paling baik menjepit prangko tepat di bagian tengah kertas sehingga tekanan bisa sama rata ke semua sisi dan memudahkan kita menggerakkan prangko, misalnya untuk disisipkan ke dalam album prangko sisip. Setelah prangko masuk, perlahan-lahan tekanan dilepaskan dan pinset dicabut dari prangko yang telah masuk ke dalam sisipan itu secara penuh.

Untuk itu perlu latihan berulangkali dan gunakanlah prangko jelek atau rusak untuk berlatih. Apabila sudah baik dalam menjamah, menjepit, dan memasukkan prangko ke dalam sisipan pada album prangko, barulah lakukan hal itu seterusnya dalam berhubungan dengan prangko.

Sekali saja kita punya keinginan untuk menggunakan pinset, pinset akan selalu terbawa dalam saku baju kita. Hal ini sangat baik dan telah dilakukan beberapa filatelis senior di Indonesia.

Apalagi kalau kita lihat di berbagai tempat pameran internasional, penggunaan pinset bukan barang baru. Praktis pembeli prangko di sana menggunakan pinset untuk menyentuhnya. Hal ini merupakan tata krama atau etika dan sekaligus demi kepentingan kita sendiri menjaga prangko agar tetap segar dan baik. Seperti dikatakan di atas, sekali tercemar dengan keringat tangan kita, tak ada obat pemulihnya.

Memang di kalangan filateli ada zat kimia, cairan, untuk membersihkan atau mempercantik prangko. Namun, penulis sangat tidak merekomendasikan. Sebaiknya jauhkan prangko dari segala macam cairan atau sentuhan tangan. Repot memang, sangat detail rasanya mengurusi benda kecil yang kita sebut prangko itu. (Richard Susilo) (Kompas, 23 Agustus 2002)


[an error occurred while processing this directive]

HOME | Today's News | Shopping | Add URL

Copyright 1999-2002 © SuratkabarCom Online