|
Pehobi Filateli Kembali Bergiat
JAKARTA (LoveIndonesiaPhilately) -
Walaupun kegiatan filateli atau hobi mengumpulkan dan mempelajari
prangko serta benda pos lainnya, sempat lesu di awal tahun 2000-an,
namun tampaknya para pehobi di Tanah Air saat ini sudah mulai kembali
bergiat. Tahun ini misalnya, cukup banyak kegiatan filateli yang
diadakan di sejumlah daerah. Beberapa waktu lalu telah berlangsung
pameran filateli tematik di Bandung. Di samping penerbitan prangko
yang semakin bervariasi bentuk maupun desainnya.
Awal Juli ini misalnya, terbit prangko menyambut 50 tahun Bank
Indonesia. Bentuknya unik, karena mirip sekali dengan uang kertas
hanya dalam ukuran mini. Pengerjaan desainnya juga teliti dan hasil
cetaknya yang dikerjakan di Perum Percetakan Uang RI (Peruri), dapat
disejajarkan dengan prangko-prangko dari negara terkemuka.
Seperti dikatakan Manajer Bisnis Filateli PT Pos Indonesia, Andang
Widjaja, seri prangko 50 tahun Bank Indonesia yang terdiri dari dua
desain dan harga satuan (nominal) berbeda, merupakan salah satu
prangko yang dapat dibanggakan. Diperkirakan prangko yang dicetak
terbatas itu, akan cepat habis dibeli para filatelis dalam dan luar
negeri.
Sementara, 14 Agustus mendatang, bertepatan dengan Hari Pramuka, juga
akan diterbitkan prangko dengan desain menarik. Menggambarkan wajah
Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Bapak
Pramuka Sedunia, Lord Baden-Powell. Prangko ini pun diperkirakan akan
banyak diminati para filatelis, mengingat cukup banyak filatelis yang
mengkhususkan diri mengumpulkan benda filateli bertema kepramukaan.
Masih berkaitan dengan hobi unik itu, beberapa waktu lalu Kedutaan
Besar Meksiko di Jakarta juga mengadakan pameran filateli untuk
memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Meksiko dan Indonesia.
Kalau di Indonesia prangko pertama kali terbit tahun 1864 saat masih
bernama Nederlands Indie (Hindia Belanda), maka Meksiko pertama kali
menerbitkan prangko pada 21 September 1856. Prangko tersebut
menggambarkan citra seorang pahlawan kemerdekaan negara itu, Don
Miguel Hidalgo y Costilla. Prangko tersebut didesain oleh seniman
kenamaan, Don Jose Villegas. Di Meksiko, prangko disebut estampilla.
Selama perang kemerdekaan Meksiko, surat memang memegang peranan
penting dalam menyebarkan gagasan-gagasan tentang kebebasan dan
program-program yang merupakan langkah awal pembentukan negara yang
bebas. Kemerdekaan Meksiko sendiri diproklamirkan tanggal 27
September 1821, dan hanya 42 hari sesudah itu, pemerintah memutuskan
bahwa Menteri Dalam Negeri membawahi Direktorat Jenderal Pelayanan
Pos. Kemudian dari 1824 sampai 1891, direktorat tersebut berada di
bawah Kementerian Keuangan, dan setelah itu sampai sekarang berada di
bawah Kementerian Komunikasi dan Pekerjaan Umum.
Dalam pameran yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta,
pengunjung dapat melihat bahwa prangko-prangko Meksiko didominasi
oleh prangko-prangko dengan tema flora, fauna, transportasi, dan seni
budaya.
Sementara itu, Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) akan
menyelenggarakan Pameran Nasional Filateli di Surabaya. Kegiatan
tersebut merupakan acara berskala nasional, dan akan ditampilkan
koleksi-koleksi benda filateli terbaik dari seluruh daerah di
Indonesia. Acara yang akan diadakan di Tunjungan Plaza dari 29
Agustus sampai 4 September 2003, juga akan dimeriahkan dengan
berbagai kegiatan filateli lainnya. Mulai dari seminar, lomba, sampai
penjualan berbagai benda filateli, baik yang kuno maupun modern. (B-
8)
SUARA PEMBARUAN DAILY 6 July 2003
Last modified: 3/7/03
HOME | Today's News | Shopping | Add URL Copyright 1999-2003
© SuratkabarCom Online
|