* On June 15, 2002 PT Pos Indonesia issued a new Indonesia Stamps serial province of Indonesia - Nanggroe Aceh Darussalam on 2 nominal Rp. 1500 and Rp. 3500. First Day Cover for sale at a price Rp 6500,-.
PRANGKO
Jenis Prangko : Istimewa
Kode Produk : 021006
Tanggal Terbit :15 Juni 2002
Desain dan Denominasi :
1/1 seorang laki-laki sedang belajar agama dengan latar belakang tarian adat
Aceh dan latar belakang peta provinsi NAD Rp 1.500,00
1/2 Masjid Raya Banda Aceh dengan latar belakang kepulauan Nusantara Rp 3.500,00
Ukuran : 48,00 mm x 31,96 mm
Perforasi : 12,50 x 12,50
Warna : 5 warna + 1 logo
Kertas : Putih tanpa tanda air
Perekat : PVA
Proses Cetak : Kombinasi offset dan rotogravure
Jumlah Cetak : 300.000 set
Komposisi Sheet : 20 buah (5 x 4)
Dirancang Oleh : Triadi Margono dan Suprayitno Peruri
Pencetak : Peruri
Masa Jual Prangko : 15 Juni 2002 - 31 Desember 2003
SAMPUL HARI PERTAMA (SHP)
Kode Produk : 022006
Harga : Rp 6.500,00
Jumlah Cetak : 10.000 set
Dirancang oleh : DaTaSign
KARNET
Kode Produk : 021306
Harga : Rp 10.000,00
Jumlah Cetak : 5.000 set
Dirancang oleh : PosKreatif
STAMPS
Classification of Issuance : Special Stamps
Product Code : 021006
Issue Date : 15 Juni 2002
Designs and Denominations:
1/1 A young man studying his religion. Aceh traditional dance and NAD map on
background Rp 1,500.00
1/2 Masjid Raya Banda Aceh Mosque with Indonesian map on background Rp 3,500.00
Size : 48.00mm x 31.96 mm
Perforations : 12.50 x 12.50
Colours : 5 colours + 1 logo
Paper : White unwatermarked
Gum : PVA
Printing Process : Combination of offset & rotogravure
Printing Quantity : 300,000 sets
Sheet Composition : 20pcs (5 x4)
Designer : Triadi Margono and Suprayitno from Peruri
Printer : Peruri
Stamp Sale Period : 15 Juni 2002 - 31 Desember 2003
FIRST DAY COVERS (FDC)
Product Code : 022006
Price : Rp 6,500.00
Printing Quantity : 10,000 sets
Designer : DaTaSign
CARNET
Product Code : 021306
Price : Rp 10,000.00
Printing Quantity : 5,000 sets
Designer : PosKreatif
______________________________
From:
"isandries21"
Reply-To:
PRANGKO@yahoogroups.com
To:
PRANGKO@yahoogroups.com
Subject:
[PRANGKO] Re: Terbit prangko seri Nanggroe Aceh Darussalam
Date:
Thu, 20 Jun 2002 02:34:49 -0000
Reply ReplyAll Forward Delete Printer Friendly Version
>Desain dan Denominasi :
>1/1 seorang laki-laki sedang belajar agama dengan latar belakang
tarian adat
>Aceh dan latar belakang peta provinsi NAD Rp 1.500,00
>1/2 Masjid Raya Banda Aceh dengan latar belakang kepulauan Nusantara
Rp 3.500,00
Bp. Agus masih kikuk menuliskan nomor urut dalam serinya ya??
Tolong dong bagi yang memahami cara penomeran prangko Indonesia untuk
memberikan introduction disini, supaya kita semua bertambah ilmunya.
Sementara ini, setahu saya, Indonesia merupkan negara ke-III yg
memberikan nomor urut dalam seri pada prangkonya. Yg pertama RRC,
kedua Belgia.
Masing-masing negara tsb. memiliki keunikan dalam sistim penomeran
ini, namun begitu masih selaras dengan kaidah yang umum, sehingga
kita cukup dibantu dalam mencari kelengkapan seri tanpa bantuan
katalog.
RRC sudah memulai penomeran ini untuk prangko peringatannya sejak
Partai Komunis berkuasa dinegara tsb. Nomor dicetak pada bagian tepi
bawah di setiap prangko, dilengkapi dengan indeks kelompok prangko
peringatan, nomor urut penerbitan dalam tahun dan tahun penerbitan.
Informasi ini umumnya dapat dilihat dengan mudah bagi mata normal.
Belgia memulai memasukkan informasi urutan dalam seri sekitar medio
tahun 70-an, untuk prangko peringatan. Informasinya mencakup tahun,
urutan penerbitan dalam tahun dan urutan seri yang diwakili dengan
alphabetic, tanpa informasi jumlah prangko dalam seri.
Semua informasi ini dicetak didalam (dimasukkan ke dalam) desain
prangko. Pada awalnya informasi ini dicetak dengan huruf yg sangat
kecil, untuk melihatnya diperlukan bantuan kaca pembesar.
Seingat saya, Belgia melakukan perubahan cara penulisannya sekitar
awal/medio tahun 80-an, kemudian berubah lagi kebentuk yang sekarang
sekitar awal/medio 90-an. Saat ini di prangko peringatan Belgia kita
dapat melihat informasi tersebut dengan mudah untuk mata normal tanpa
bantuan kaca pembesar. Namun tetap tanpa jumlah prangko dalam seri.
Indonesia, menurut sepengetahuan saya, (mohon maaf kalau ternyata
salah) baru memasukkan informasi seperti ini pada tahun 2002, sejak
prangko seri Alat komunikasi Modern. Baru memang, tetapi luar biasa
uniknya. Nomor urut dalam seri dan jumlah prangko dalam seri dicetak
didalam frame desain prangko, dimana pada posisi lain dicetak juga
tahun penerbitan. Indonesia mengandalkan desain prangko (termasuk
jenis huruf untuk teks dan tahun penerbitan) untuk menjadi petunjuk
bagi kita dalam menentukan serinya, mungkin itu sebabnya Indonesia
tidak memasukkan urutan penerbitan dalam tahun. Ini adalah cara yang
cerdas untuk menarik minat dan perhatian pengumpul prangko pemula,
sehingga pengumpul harus menggunakan instink dan perhatian serta
pengetahuannya untuk mengelompokkan serinya. Dalam hal penomoran juga
unik, ketika penerbitan seri Kehidupan Bawah Laut, CK yang bernominal
Rp. 5.000,- memiliki nomor yang sama dengan prangko nominal Rp.
1.500,- Kejadian ini akan membingungkan bagi yg awam prangko
Indonesia, bila ia menemukan prangko-prangko tersebut dalam keadan
single.
RRC juga sering mencetak prangko dengan nomor yang sama dengan CK,
tetapi desain gambar maupun nominalnya sama. Pada saat dicetak dengan
desain gambar sama tetapi nominalnya berbeda, dapat kita bandingkan
seperti contoh J45, prangko 8 fen mempunyai nomor urut seri 1-1
sedangkan CK yg bernominal 1 yuan tidak diberi nomor.
Sedangkan Belgia, CK yg bersamaan terbitnya dengan prangko, biasanya
di beri alphabetic urutan selanjutnya.
Selain itu, pada prangko seri Kehidupan Bawah Laut dan NAD, Indonesia
melawan kebiasaan umum. Biasanya penomoran dimulai dari nominal kecil
ke besar. Di seri Kehidupan Bawah Laut dimulai dari Nominal besar, ke
kecil kemudian kembali ke besar. Tampaknya penomorannya mengikuti
posisi prangko dalam desain mini sheet kemudian digunakan pada
prangko. Sangat berbeda dengan RRC, penomorannya diutamakan pada
prangko, sedangkan mini sheet dan CK mengikuti penomoran prangko.
Lebih bingun lagi NAD, dimulai dari nominal besar ke kecil.
Tolong jelasin dong bagi yg paham.
Kalau ada yg mengetahul negara lainnya yang juga memberikan penomeran
seperti ini, mohon memberikan masukan.
rgds
isa
______________________________
From: "isandries21"
Date: TueJun18,2002 6:54 am
Subject: Re: Prangko Aceh
Yth. Bung Richard
(tambahan informasi setelah melihat tayangan image prangko NAD)
Sebetulnya image prangko NAD pada prangko.com belum lengkap,
seharusnya ada nomor urut dalam seri NAD. Nominal Rp. 3.500,- diberi
nomor 1/2 sedangkan nominal Rp. 1.500,- bernomor 2/2. Angka nomor
urut dalam seri NAD kira-kira terletak +/- 3 atau 4 mm. sebelum angka
nominal dan berada dibawah teks Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dengan jarak sekitar 3 atau 4 mm. Jadi, nomor dimaksud berada di
dalam frame desain prangko NAD. Besar font sedikit lebih kecil dari
angka pada tahun 2002 dengan tinta warna hitam. Nomor urut dalam seri
dapat dibaca dengan mata normal pada jarak +/- 30 cm. tanpa bantuan
alat kaca pembesar.
Dengan mengikuti penomeran tersebut dan kalau penyusunan/tata letak
urutannya dari kiri ke kanan, maka seharusnya nominal Rp. 3.500,- ada
disebelah kiri dan Rp. 1.500,- berada disebelah kanan dari prangko
Rp. 3.500,-
Kalau mengikuti kelaziman, seharusnya Rp. 1.500,- yg mendapat nomor
1/2, kenapa ini terjadi??? Siapa yg dapat meluruskan atau
menjelaskannya??
e-mail anda yg meminta penjelasan dari anggota milis yg mungkin lebih
berkompeten menjelaskan soal penomeran ini, ternyata hingga saat ini
belum memperoleh respon yg selayaknya.
Best rgds
isa