suratkabar.com

Domain For Sale


suratkabar.com
Love Indonesia Philately

Breaking News.....

Wisata Filateli
Storyby Agus Wahyudi
12/10/2002 (21:00)


BANDUNG (LoveIndonesiaPhilately) - Menikmati peninggalan Hindu kuno berupa pura atau seni ukir, lukis atau tari kecak, barong atau upacara Ngaben. Juga pemandangan alam, gunung, pantai atau kehidupan pedesaan yang sejuk dan damai. Itulah beberapa keinginan wisatawan asing atau domestik dalam acara melewatkan masa liburnya ke pulau dewata Bali.

Pulau Bali, pulau Dewata yang lebih dikenal daripada nama Indonesia sendiri. Jamrud khatulistiwa, orang Barat menyebut pulau-pulau yang tersebar mewarnai birunya laut Nusantara yang indah ini.

Bali hanyalah satu dari beberapa (banyak) obyek wisata yang ada di seluruh kepulauan Nusantara. Masih ada Jayawijaya yang berselimut salju, Taman Laut Banda yang elok, Borobudur yang megah, Ngarai Sianok dan Danau Toba dan masih banyak nama-nama tempat wisata lain. Bahkan setiap sudut tanah air kita mempunyai potensi untuk kita kembangkan menjadi daerah wisata. Hanya bagaimana kita dapat mengelolanya dengan kesungguhan, termasuk cara-cara mempromosikannya melalui beberapa media.

Perusahaan penerbangan kita Garuda biasanya menerbitkan brosur atau majalah yang memberikan keterangan mengenai tempat-tempat wisata di Indonesia. Dengan harapan fly with us.

Bagaimana dengan kita? Sudah banyak prangko kita yang memperkenalkan daerah-daerah wisata di Indonesia. Candi Borobudur yang merupakan kebanggaan bangsa Indonesia dan dunia telah berulang kali diabadikan dalam seri-seri prangko Indonesia.

Sehubungan dengan penerbitan prangko umumnya diterbitkan pula benda filateli lainnya, souvenir sheet dan SHP (Sampul Hari Pertama) yang ditempeli seri prangko bertalian dan dibubuhi cap khusus hari pertama. Karena Kantor Pusat Perum Pos dan Giro berkedudukan di kita Bandung maka cap khusus tersebut berterakan BANDUNG.

Pada beberapa penerbitan tertentu dikeluarkan 2 macam SHP yang hanya cap khususnya berbeda nama kota. SHP pertama dengan teraan kota “BANDUNG lainnya, JAKARTA (pada seri FAO 1981), atau “DENPASAR (pada seri Kongres Taman Nasional se-Dunia 1982), atau “BOROBUDUR (pada seri Pemugaran Candi Borobudur 1983). Sedangkan untuk seri lambang Provinsi hanya ada satu macam cap khusus hari terbit pertama yang diterakan di SHP, yaitu nama ibukota provinsi masing-masing, sebanyak 27 ibukota provinsi. Memang BANDUNG tetap ada namun kali ini sebagai ibukota provinsi Jawa Barat.

Peristiwa yang menggembirakan dan menambah gairah perfilatelian, PSMI (Pekan Surat Menyurat Internasional). Diselenggarakan setiap tahun selama 2 minggu di awal bulan Oktober yang dimaksudkan untuk menyambut hari UPU, hari berdirinya Uni Pos se-Dunia 9 Oktober 1974. Setiap tahun Perum Pos dan Giro menerbitkan sampul khusus PSMI dan membubuhkan cap khusus untuk surat-surat yang menggunakan sampul PSMI selama 2 minggu tersebut.

Cap khusus PSMI diterakan oleh kantor-kantorpos yang ditetapkan. Setiap tahunnya dijumpai kantor-kantorpos yang menerakannya adalah kantor-kantorpos yang sama.

Kadangkala terasa membosankan. Pada masa tersebut hendaknya kantor-kantor pos yang ada di Indonesia secara bergilir untuk membubuhkan cap khusus PSMI.

Kesempatan setiap tahun ini tidak begitu saja dilewatkan oleh para filatelis kita terlebih filatelis yang mengkhususkan cap-cap. Bahkan beberapa filatelis dari manca negara memburunya, karena peristiwa tersebut bersifat internasional sehingga diselenggarakan oleh seluruh negara anggota UPU. Kegiatan ini diusulkan dalam Kongres di Ottawa, 1957.

Indonesia mengadakan PSMI pertama kali tahun 1958, kedua tahun 1959, ketiga tahun 1968 dan sejak tahun 1971 diselenggarakan setiap tahun hingga sekarang.

Filatelis berupaya mendapatkan cap-cap PSMI dengan berbagai cara, berkorespondensi dengan rekan-rekannya di tempat atau kota yang kantorposnya menerakan cap PSMI, atau memintanya dengan surat ke kantorpos. Bahkan ada yang memintanya langsung datang ke beberapa kantor pos tersebut sambil menikmati wisatanya. Menyusuri jalan-jalan, melihat dan menikmati keindahan alam.

Gerhana Matahari Total 1983 telah memberikan hasilnya. Pangandaran atau Tanjung Kodok yang sebelumnya tidak begitu dikenal, saat itu merupakan tempat yang ramai dikunjungi para ahli atau wisatawan yang ingin melihat atau menyelidiki matahari.

Selain Pangandaran dan Tanjung Kodok, daerah-daerah yang pada waktu itu dilintasi Gerhana Matahari Total menjadi pula terkenal dan menumbuhkan minat untuk berwisata ke kota atau daerah-daerah tersebut.

Selama ini kesan penerbitan prangko kita bagai siluman tidak jarang terdengar. Untuk beralih ke penerbitan secara berencana perlu pada saat penerbitan prangko (benda filateli) ada semacam UPACARA peresmian penerbitan.

Peresmian ini diselenggarakan di salah satu atau beberapa kantorpos secara berganti-ganti pula sehingga filatelis di daerah sekitar kantorpos merasa mendapat angin. Dan tentu saja secara langsung merupakan publikasi. Upaya ini merupakan usaha-usaha promosi filateli kepada calon-calon filatelis dan filatelis di daerah untuk memberikan perhatian dan gairah mereka.

Terlebih lagi jika saat tersebut bersamaan waktunya dengan Pameran Filateli atau pameran-pameran lainnya. Juga, upaya ini akan memberikan kepercayaan kepada personal kantorpos di kota tersebut bahwa filateli bisa berkembang di daerahnya dan di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena hampir seluruh kecamatan di Indonesia sudah mempunyai kantorpos.

Anda ingin berwisata filateli? Setiap saatpun bisa atau menunggu bulan Oktober 85 mendatang saat PSMI? Atau pada saat liburan Hari Raya Idul Fitri tahun ini?

Selamat berlibur dan berwisata filateli!

(FP) Buletin KORSISPOS, Bandung, 1985
(RW) Agus Wahyudi, 001-1002

Catatan :
Telah dilakukan sedikit penyuntingan (editing), pada naskah asli kata : provinsi ditulis propinsi


[an error occurred while processing this directive]

HOME | Today's News | Shopping | Add URL

Copyright 1999-2002 © SuratkabarCom Online