suratkabar.com 
 
 
Domain For Sale

suratkabar.com 
Love Indonesia Philately
A Gift For You.....

Bolehkah Beli Koleksi Langsung Dipamerkan?  
19/09/2002 (20:00)


TOKYO (LoveIndonesiaPhilately) - Cara mau ngetop bermacam-macam. Demikian pula di dunia filateli. Ada yang ingin mencoba ngetop dengan cara gampang. Punya uang, beli koleksi bermutu, langsung dipamerkan, tentu akan menang dalam penjurian, bukan?

Pertanyaan ini muncul dalam diskusi di milis Prangko untuk para pengumpul prangko Indonesia. Untuk jadi anggota milis, bebas tak dipungut bayaran. Cukup mengisi formulir di http://newsindo.com/stamptrade.

Menarik perdebatan di milis dan menambah pengetahuan kita para pengumpul prangko. Apalagi tanggal 19-23 September nanti ada pameran filateli tingkat nasional di Yogyakarta. Sekaligus berbarengan dengan Rapat Tahunan Filateli. Para filatelis se-Indonesia berkumpul, berdiskusi dan menyusun kegiatan perfilatelian Indonesia untuk masa depan. Demikian pula tukar pikiran untuk peningkatan mutu Perkumpulan Filatelis Indonesia. Keterangan lengkap bisa dilihat di http://filatelis.com/panfila.

Memang mengumpulkan prangko bukan hobi yang mudah dan murah. Apalagi kalau sudah mengarah ke penyusunan koleksi prangko untuk maksud dipajang dan dipertandingkan. Melalui kompetisi para filatelis (mulai tingkat lokal, nasional, regional dan internasional) akan terlihat kualitas masing-masing filatelis, baik dari segi pengetahuan filateli itu sendiri maupun dasar pemikiran penyajian koleksi filatelinya, serta kemampuan finansial sang kolektor.

Tiga hal ini merupakan pilar dan keberhasilan sebuah koleksi filateli dalam suatu pameran filateli yang diperlombakan. Masing-masing, pengetahuan filateli, visi dan alur pikir, serta keuangan.

Seseorang boleh saja memiliki pengetahuan filateli yang baik serta visi dan alur pikir yang baik, namun apabila tak memiliki uang melengkapi koleksi yang bermutu, rasanya tidak mudah untuk mendapatkan setingkat medali emas di pameran internasional.

Lalu seandainya seseorang memiliki uang, kaya raya, tapi tak punya pengetahuan serta visi penyajian sebuah koleksi, bisakah mendapatkan medali emas? Jawabannya, bisa!

Lho, kalau begitu enak saja dong yang punya uang, bisa dengan mudah menggunakan uangnya merebut medali emas dan menjadi orang terkenal di dunia filateli.

Benar, untuk mendapatkan media emas bukan tidak mungkin. Tetapi untuk populer dan diakui filatelis dunia, mungkin perlu peninjauan tersendiri. Mengapa? Kolektor filateli yang baik, terlebih dimiliki para filatelis kawakan, tidaklah banyak jumlahnya saat ini. Para filatelis senior, termasuk para juri, umumnya mengetahui koleksi ini milik siapa koleksi itu milik siapa.

Mereka pun juga membaca berbagai berita filateli mengenai kelangsungan sebuah koleksi yang bermutu tinggi. Misalnya si empunya meninggal lalu dijual, siapa yang membeli, pasti diketahui para filatelis senior.

Memang koleksi filateli sangat spesifik, sempit dan ibaratnya, tidak akan ke mana-mana. Jadi kalau pun dicuri dan pencuri ingin menjual, suatu waktu pasti ketahuan karena pembelinya pasti juga kolektor prangko dan jumlah kolektor prangko terbatas sekali di berbagai negara.

Dengan demikian apabila melihat koleksi filateli milik pemilik baru dipamerkan dan dipertandingkan, bisa saja koleksi itu menang dan memang harus menang karena bermutu. Tetapi apakah sang pemilik baru akan ikut ngetop dan populer di kalangan filatelis? Rasanya tidak mungkin. Paling-paling ngetop sebagai orang kaya karena berhasil memiliki koleksi yang baik dengan harga mahal. Jadi bukanlah populer sebagai filatelis yang berpengetahuan baik serta dihormati.

Dengan demikian, apabila seorang kolekor kaya raya, hanya bermotif untuk mendapatkan medali emas, silakan saja membeli koleksi bagus dan mahal lalu ikut dipamerkan dan dipertandingkan.

Bagaimana Peraturannya?

Lalu bagaimana pengaturan di kalangan filatelis internasional soal koleksi beli yang dipamerkan dan dipertandingkan?

Sampai dengan saat ini tidak ada larangan bagi koleksi baik, misalnya pernah mendapat medali perak, lalu dijual, dibeli pemilik baru dan dipamerkan serta dipertandingkan oleh sang pemilik baru.

Kita lihat peraturan umum dari federasi filateli internasional (FIP) yang diputuskan dalam kongres FIP ke-66 di Zurich tanggal 3 Juli 2000.

Menurut pasal 15.3 peraturan umum pameran filateli internasional, koleksi yang dijual, ditransfer atau dihadiahkan kepada Keluarga akan diperlakukan sebagai koleksi baru (new exhibit). Jadi di sini jelas-jelas tidak tercantum adanya larangan membeli koleksi lalu dipamerkan menggunakan nama lain, asalkan masih dalam lingkaran keluarga. Sayangnya peraturan dari FIP tidak mencantumkan sampai generasi berapa atau kaitan sampai ke mana yang disebut Keluarga itu.

Lalu kalau kita lihat Pasal 17.1 tercantum, Koleksi harus dimiliki paling lama 2 tahun . Peraturan ini bisa dianggap, apabila kita membeli dan memiliki koleksi baru, maka koleksi (baru) yang kita miliki itu (entah dari hasil beli atau susun sendiri), baru bisa diikutsertakan dalam pameran filateli dan dipertandingkan, setelah kita miliki selama dua tahun.

Dengan demikian sangat jelasnya, bahwa di dalam FIP Regulation memang Tidak Ada tersebut, bahwa koleksi yang kita beli, tidak boleh dipamerkan atau diikutsertakan dalam pameran filateli.

Uang memang bisa berbicara kalau begitu. benar. Tetapi sampai di mana uang itu berbicara, yang pasti hati nurani kita belum tentu bisa menerimanya, bukan? Beda apabila koleksi pameran dilengkapi satu persatu dengan susah payah, disusun dengan apik dan ditata seduai dengan aturan dan pengetahuan filateli yang berlaku, maka kolektor prangko atau filatelis, akan terasa sejuk lahir bathin.

Justru manfaat inilah yang memang murni menjadi daya dukung kegemerlapan serta daya tarik hobi mengumpulkan prangko. Hasilnya, tentu akan sejuk terus sepanjang masa. Bukan kuasa uang yang bisa mengalahkan kesejukan hati. Kalau pun ada yang merasakan demikian, penulis yakin, kepuasan itu akan terbatas waktunya, tidak akan selamanya.

Kita kutip satu catatan dari buku filatelis senior Amerika, David O. Dyer, Sr. "Is Stamp Collecting the Hobby for you?" page 54.

Tertulis, ...stamp collecting is a fun-filled hobby, not a financially profitable investment."

Koleksi prangko adalah hobi pengisi kesenangan, BUKAN investasi finansial yang menguntungkan.

Semakin jelas lagi kita melihat komentar tersebut yang mudah-mdahan bisa semakin menambah khasanah pengetahuan filateli kita.

Richard Susilo


HOME | Today's News | Shopping 

Copyright 1999-2002 © SuratkabarCom Online