JAKARTA (LoveIndonesiaPhilately) -
Kantor Pos di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok,dan Bekasi
memperkirakan akan mengirim wesel pos senilai Rp 1,5 milyar per hari atau Rp
90 milyar dalam kurun waktu 60 hari puncak (peak season). Hari puncak
terhitung sejak 15 November 2002 sampai dengan 15 Januari 2003. Jumlah ini
meningkat sekitar 15 persen dibanding tahun lalu.
˛Sebagian besar pengiriman wesel selama masa itu ke wilayah yang penduduknya
banyak bekerja di Jakarta, seperti Yogyakarta, terutama Gunung Kidul,
Wonogiri, dan Sumatera Barat,˛ kata Sekretaris Kantor Wilayah (Kanwil) Usaha
Pos IV PT Pos Indonesia (Persero), Baharuddin, di Jakarta, Senin (25/11).
Pada hari raya Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru yang lalu, kantor pos
se-Jabotabek per harinya mengirim 1,1 juta pucuk wesel dan menerima 1,2 juta
per hari. Sementara untuk pengiriman uang lewat wesel, tahun lalu mencapai
Rp 1,1 milyar per hari.
Pengiriman surat
Sedangkan untuk surat, Baharuddin memperkirakan, surat yang diterima untuk
dikirimkan mencapai 72 juta pucuk atau sejumlah 1,2 juta pucuk surat per
hari. Hitungan per harinya meningkat sekitar 10 persen dibanding Lebaran,
Natal, dan Tahun Baru sebelumnya. Surat yang diterima untuk didistribusikan
di wilayah Jabotabek diperkirakan mencapai 1,2 juta per hari.
Dibandingkan hari-hari biasa, peningkatan jasa pos tersebut mencapai sekitar
100%. Pada hari-hari biasa, kantor pos di wilayah Jakarta dan sekitarnya
hanya mengirimkan sekitar 662 ribu pucuk surat dan menerima surat sekitar
610 ribu pucuk per hari. Sementara untuk jasa pengiriman wesel pada
hari-hari biasa selama tahun ini, Kanwil Usaha Pos IV mengirimkan Rp 896
juta dan menerima wesel yang harus dibayarkan senilai Rp 260 juta per hari.
Saat ini, kesibukan di kantor-kantor pos di wilayah Jakarta dan sekitarnya
sudah mulai meningkat. Puncak kesibukan diperkirakan baru berakhir 15 hari
setelah Tahun Baru 2003. ˛Mulai Sabtu (23/11), bus-bus surat sudah mulai
penuh, terutama kartu ucapan Lebaran,˛ kata Zainudin, petugas biscap
(pengambil dan pengecap surat di bis surat) Kantor Pos Besar Jakarta.
Antisipasi lonjakan
Untuk mengantisipasi lonjakan, baik pengiriman maupun penerimaan, pihak
Kanwil Usaha Pos IV telah menyiapkan berbagai sarana untuk memproses surat
atau kiriman lain.
Baharuddin mengatakan, pihaknya seperti tahun lalu akan melakukan rekrutmen
petugas tambahan, terutama untuk bagian penyortiran. Tenaga tambahan itu
berasal dari pelajar, mahasiswa, pensiunan pegawai pos, serta anggota karang
taruna. ˛Mereka akan dibayar sesuai dengan upah minimum regional,˛ kata
Baharuddin.
Baharuddin menambahkan, akan berupaya mengoptimalkan kendaraan operasional
di lapangan. Saat ini, Kanwil Usaha Pos IV mempunyai 2.060 sepeda motor yang
dipakai untuk mengantar surat dan 466 kendaraan roda empat, termasuk 34 truk
Hino dan 32 truk kecil.
Kanwil Usaha Pos IV juga akan mengerahkan seluruh armada pos yang dimiliki
untuk menghadapi lonjakan penerimaan dan pengiriman surat atupun barang.
Armada pos itu terdiri dari 149 unit pos keliling, 8 unit e-Mobile Pos, 85
unit pos keliling desa (khusus untuk wilayah Botabek), serta 36 unit pos
pemasaran keliling (Sarling) yang juga melayani penjualan benda-benda pos
dan meterai.
Kepala Kantor Pos Besar Jakarta Herbon Apnalto mengatakan, untuk mengatasi
lonjakan jasa pos, pihaknya akan menambah loket-loket pelayanan jasa pos.
˛Mulai 30 November sampai dengan 12 Januari, tidak boleh ada karyawan yang
cuti,˛ kata Herbon.
Kantor Pos Besar Jakarta juga telah meningkatkan persediaan perangko untuk
mengantisipasi lonjakan permintaan sebesar 20% sampai 30%.
Fasilitas baru
Sementara itu, PT Pos Indonesia dalam rangka menyambut Lebaran, Natal, dan
Tahun Baru 2003 telah melakukan kerja sama dengan operator telepon seluler
(ponsel) dengan meluncurkan program SMS (short message service) Pos. PT Pos
dalam hal ini bekerja sama dengan ProXL, Telkomsel, dan Satelindo.
Baharuddin mengatakan, layanan ini ditujukan untuk pengguna ponsel yang
ingin mengirimkan surat ucapan lewat SMS kepada kerabatnya yang tidak
memiliki ponsel. Bentuk kirimannya nanti berupa sebuah surat ucapan sesuai
alamat yang diinginkan pengirim.
Pengirim pesan cukup mengetik nama dan alamat penerima, lalu mengirimkan ke
nomor tertentu yang disediakan oleh operator. SMS tersebut akan dikirimkan
ke 154 kantor pos di seluruh Indonesia. (B04)
Kompas, Selasa, 26 November 2002