@
|
Kasih Sayang lewat Prangko
[Kirim Pesan]
Bunga Mawar - Prangko Thailand ini bergambar bunga mawar yang sedang
merekah lengkap dengan kelopak-kelopak bunganya.
JAKARTA (LoveIndonesiaPhilately) -
Kasih sayang ternyata juga diwujudkan dalam bentuk desain-desain
prangko. Cukup banyak negara sudah menerbitkan prangko dengan tema
love atau kasih itu. Ada yang jelas-jelas menyebutkan love stamp,
tapi ada juga yang cuma desainnya saja mengarah ke tema kasih sayang.
Contohnya yang menggunakan desain bunga, khususnya bunga mawar, yang
banyak orang bilang adalah lambang kasih sayang. Nah, bulan Februari
2002 ini, Thailand menerbitkan prangko yang diberi nama Rose Postage
Stamp (Prangko Bunga Mawar). Warnanya udah pasti merah dengan gradasi
merah jambu alias pink yang kata orang juga, merupakan warna
pelambang kasih sayang.
Prangko dengan nominal (harga satuan) 4 baht ini berukuran 31 x 31
milimeter. Desainnya adalah bunga mawar merah, salah satu silangan
dari jenis yang dinamakan Antonia Ridge. Seperti disebutkan dalam
buletin dari The Communications Authority of Thailand yang dikirim
langsung dari Bangkok, bunga mawar saat ini dinyatakan sebagai
lambang dari cinta atau kasih sayang.
Prangko ini gambarnya didesain oleh Rong Saichumdee dan dicetak di
The House of Questa, Inggris. Cetakannya menggunakan teknik litografi
dengan komposisi 20 prangko dalam satu lembaran besar.
Pameran Prangko
Mau tau lebih banyak soal kasih sayang yang diungkapkan lewat
prangko, dari Jepang dilaporkan, adanya pameran prangko dalam rangka
menyambut Hari Kasih Sayang itu. Ada prangko dari Swiss
(Helvetia) dengan nominal 90 Swiss Franc. Prangko ini bergambar
cokelat dan juga berbau cokelat karena ternyata memang dilapisi tinta
cokelat pada bagian permukaan cetak prangko tersebut.
Jadi apabila kita cium dan raba prangko itu, memang murni berbau
cokelat dan terasa memegang cokelat. Prangko tersebut beserta cokelat
Swiss yang tergambar pada prangko, dijual seharga 3.000 yen (sekitar
Rp 240.000) pada pameran yang diselenggarkan di Museum Filateli,
Mejiro, Tokyo, pekan ini.
Pameran ini memang bukan barang baru karena sebelumnya pernah
dilakukan. Namun produk yang ditampilkan termasuk panel-panel
pameran, layaknya prangko biasa, namun berisi 12 lembar (4x3) ketas
pameran per panel, lain dengan ketentuan pameran internasional.
Pameran ini diadakan untuk menarik simpati dan memasyarakatkan anak-
anak muda tersebut untuk berfilateli. Jumlah pengunjung memang tidak
banyak, tetapi umumnya pengunjung ternyata kalangan wanita yang
mencapai sekitar 70 persen dari total pengunjung keseluruhan.
Panitia juga menyediakan cap khusus selama berlangsungnya pameran.
Terutama cap khusus tanggal 14 Februari. Bagi yang tak sempat hadir
ke tempat pameran, bisa memasukkan kartupos atau surat yang telah
berprangko ke dalam kotak pos yang tersedia di sana. Pada tanggal 14
Februari akan dicap dan dikirimkan ke alamat kirim. Tentu saja
kartupos atau surat itu akan dapat cap khusus tanggal 14 Februari dan
tidak ada cap lain, karena cap khusus itu berfungsi juga sebagai cap
tanggal.
Coba kita bandingkan dengan di Indonesia. Selama pameran, selain cap
pameran, para penggemar prangko biasanya juga meminta cap tanggal pos
biasa, agar merasa lebih sreg. Hal itu sebenarnya salah kaprah dalam
ketentuan filateli internasional. Kecuali apabila cap pameran bukan
per harian, tetapi per periode, misalnya satu cap pameran dengan
tanggal 1-14 Februari 2002, maka perlu dibubuhi cap harian biasa.
Kini setiap pameran filateli di berbagai negara umumnya cap pameran
per harian.
Mendapat Gratis
Kembali menengok pameran prangko tersebut, bagi kalangan wanita yang
hadir akan mendapat satu souvenir sheet gratis dari Republik Afrika
Tengah dengan gambar karakter Disney dan terdiri enam nominal. Selain
carik kenangan tersebut, juga mendapat kartupos untuk dikirimkan buat
sang kekasih. Tentu saja harus diterakan prangko, dan prangko Jepang
itu harus dibeli di sana dengan harga nominal, meskipun yang menjual
prangko bukan orang Pos Jepang, tetapi dari anggota Perkumpulan
Filatelis Jepang yang sukarela membantu kelancaran pameran tersebut.
Prangko dari berbagai negara yang dipamerkan ternyata sangat menarik
pengunjung, khususnya yang memang bukan pengumpul prangko.
"Tak sangka ada prangko kasih sayang dari berbagai negara dengan
bentuk dan rancangan yang beraneka ragam," papar Asako Murakami
sambil tersenyum kagum.
"Saya sendiri akan membeli prangko cokelat Swiss karena memang sangat
menarik . Akan saya berikan buat pacar saya, karena dia memang
pengumpul prangko," tekannya lagi sambil melirik sang kekasih yang
ada di sampingnya.
Selain prangko dari Swiss yang menarik perhatian, juga prangko dari
Perancis berbentuk hati dan prangko dari Amerika Serikat dengan
tulisan love ikut menjadi pusat perhatian pengunjung.
Jelas sekali pameran ini sudah lebih berbau komersial, berjualan
berbagai benda filateli, ketimbang kualitas sebagai pameran filateli
murni.
Tujuannya lebih kepada upaya memasyarakatkan filateli dengan cara
memberikan peluang kepada masyarakat untuk membeli dan memiliki benda
filateli yang disukainya. Sejak awal memang kegemaran mengumpulkan
prangko janganlah dibatasi. Namun seorang pengumpul prangko pemula
hendaknya banyak meminta saran dari para senior filatelis, agar benda
filateli yang dibelinya tidak mubazir nantinya.
- BERTHOLD DHS dan RICHARD SUSILO
----------------------------------------------------------------------
Last modified: 15/2/2002 SUARA PEMBARUAN DAILY 17 Februari 2002 See also:
Prangko Coklat Prangko Valentine
HOME | Today's News | Shopping Copyright 1999-2002
© SuratkabarCom Online
|